Usulan Penghapusan Jurusan Filsafat: Apakah Benar Ilmunya Tidak Aplikatif?

Usulan Penghapusan Jurusan Filsafat: Apakah Benar Ilmunya Tidak Aplikatif?

Belakangan ini, ramai dibicarakan di media sosial mengenai usulan penghapusan jurusan filsafat di perguruan tinggi. Usulan ini muncul karena anggapan bahwa filsafat dianggap kurang praktis dan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja modern. Jurusan ini sering dipersepsikan hanya berisi teori dan sejarah pemikiran para filsuf tanpa memberikan keterampilan langsung yang bisa diaplikasikan di lapangan. Oleh sebab itu, sebagian pihak menganggap jurusan filsafat sebaiknya dihilangkan saja.

baca juga:Saham ADRO, AADI, dan ADMR Meroket: Ini Penyebabnya


Apakah Jurusan Filsafat Memang Tidak Relevan Lagi di Dunia Pendidikan?

Isu penghapusan jurusan filsafat memicu banyak perdebatan, terutama dari kalangan akademisi dan mahasiswa filsafat. Pengamat pendidikan dari Perguruan Taman Siswa, Darmaningtyas, memberikan pandangannya terkait hal ini. Ia menekankan bahwa meskipun filsafat tidak mengajarkan keahlian teknis seperti jurusan lain, ilmu ini justru sangat penting dalam membentuk pola pikir kritis dan analitis masyarakat.

Menurut Darmaningtyas, filsafat memang tidak mengajarkan keterampilan praktis secara langsung. “Filsafat itu bukan jurusan yang mengajarkan kamu cara membuat roti,” ujarnya. Namun, ia menegaskan bahwa kemampuan berpikir kritis yang diajarkan filsafat sangatlah esensial. “Sikap kritis yang dibentuk melalui filsafat sangat dibutuhkan di berbagai aspek kehidupan,” tambahnya.


Kenapa Banyak Orang Salah Paham Tentang Pentingnya Filsafat?

Darmaningtyas menganggap bahwa usulan penghapusan jurusan filsafat muncul karena mindset pragmatis yang menganggap kuliah hanyalah sarana untuk mendapatkan pekerjaan. Padahal, filsafat mengajarkan kita cara berpikir secara luas, fleksibel, kritis, dan terbuka terhadap berbagai perspektif.

Ia juga memberikan contoh nyata bahwa banyak lulusan filsafat yang sukses menempati posisi strategis di berbagai bidang, mulai dari wakil menteri, direktur BUMN, hingga direktur utama perusahaan besar. Hal ini membuktikan bahwa lulusan filsafat tidak kalah kompeten dan sangat fleksibel untuk ditempatkan di berbagai sektor.


Apa Hubungan Filsafat dengan Perubahan Sosial dan Stabilitas Status Quo?

Salah satu alasan kenapa filsafat dianggap “mengganggu” adalah karena filsafat kerap kali mempertanyakan hal-hal mendasar dalam kehidupan dan masyarakat. Darmaningtyas menjelaskan bahwa filsafat selalu mendorong orang untuk berpikir tentang hakikat sesuatu, yang terkadang membuat orang merasa bingung atau “mumet.”

Fenomena ini membuat sebagian orang menganggap filsafat tidak berguna karena sulit dipahami dan tidak langsung terlihat manfaatnya. Namun, pandangan ini sebenarnya mencerminkan ketidaksiapan menghadapi perubahan. Filsafat dianggap mengancam stabilitas status quo, yakni kondisi di mana situasi yang ada saat ini tetap dipertahankan tanpa perubahan berarti.

baca juga:Yuk Kenalan Sama Entity Relationship Diagram (ERD)!


Daftar Alasan Mengapa Jurusan Filsafat Tetap Penting

Untuk memperjelas, berikut beberapa alasan kenapa jurusan filsafat masih sangat relevan dan tidak seharusnya dihapus:

  1. Melatih Berpikir Kritis dan Analitis: Filsafat mengajarkan cara berpikir sistematis dan kritis yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang.
  2. Fleksibilitas Karier: Lulusan filsafat mampu beradaptasi dan sukses di berbagai posisi pekerjaan.
  3. Memperluas Wawasan dan Perspektif: Ilmu ini membuka cakrawala pemikiran yang plural dan mendalam.
  4. Mendorong Perubahan Positif: Filsafat mendorong orang untuk mempertanyakan kondisi yang ada dan mencari solusi inovatif.
  5. Membangun Sikap Mandiri: Mahasiswa filsafat terbiasa mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan.

Penulis: Dena Triana

More From Author

Google Perkenalkan Fitur Pemisahan Akun Kerja dan Pribadi di Chrome untuk iOS

Google Perkenalkan Fitur Pemisahan Akun Kerja dan Pribadi di Chrome untuk iOS

Apakah BSU 2025 Batch 4 Sudah Cair? Cek Penerima di Link Resmi Kemnaker

Waspadai Fraud Pencairan Dana, OJK Kirim Surat ke Penyelenggara Pinjol

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories