Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Mendominasi Bencana di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi jenis bencana yang paling dominan sejak awal Juli 2025. Dari 42 kejadian bencana yang tercatat sepanjang bulan Juli, 33 di antaranya adalah karhutla. Meski ada beberapa kejadian banjir, dampaknya tidak signifikan dan frekuensinya jauh lebih sedikit.
Baca juga: Beragam Teknologi Baru Wuling Akan Diterapkan pada Cortez Darion dan Produk Masa Depan
Sepekan Terakhir, Karhutla Meluas di Pulau Sumatra
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa sebaran titik api semakin meluas di Pulau Sumatra. Daerah-daerah yang terdampak antara lain Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.
“Khususnya di Kabupaten Riau, dua kabupaten yaitu Bengkalis dan Kampar tercatat memiliki lahan terbakar lebih dari 100 hektare. Hingga saat ini, masih ada lahan yang terbakar,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Titik Api Terpantau di Kalimantan dan Kawasan Pembuangan Sampah
Selain di Sumatra, karhutla juga terpantau di Kalimantan Tengah, serta kebakaran di kawasan pembuangan sampah akhir (TPA) di Jawa Tengah dan Jawa Timur. BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap api yang muncul di lahan terbuka atau tempat pembuangan sampah yang mengering, karena bisa menjadi pemicu kebakaran.
Cuaca Panas dan Minim Curah Hujan Memperburuk Situasi
Abdul Muhari menjelaskan bahwa cuaca panas dan curah hujan yang sangat minim menjadi faktor utama yang memperburuk situasi. Peningkatan kerentanannya semakin diperparah dengan perilaku manusia yang tidak berhati-hati, seperti membuang puntung rokok sembarangan atau membakar lahan kering.
“Cuaca yang panas dan kering menyebabkan peningkatan kerentanannya. Curah hujan di sebagian besar wilayah Sumatera juga sudah menurun drastis,” ucapnya.
Baca juga: Digital Marketing: Solusi Cerdas Tingkatkan Omzet Harian
BNPB Kirim Tim ke Wilayah Terdampak dan Imbau Kesiapsiagaan
BNPB telah mengirimkan tim ke wilayah-wilayah yang terdampak karhutla untuk melakukan penanganan. Mereka juga mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna menghadapi potensi karhutla lebih lanjut.
Dengan fokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, BNPB berharap dapat mengurangi dampak karhutla dan meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran hutan di masa mendatang.
Penulis: Nazwatun nurul inayah