Nasib Saham Indokripto (COIN) di Tengah Euforia Aturan Stablecoin AS GENIUS Act

Nasib Saham Indokripto (COIN) di Tengah Euforia Aturan Stablecoin AS GENIUS Act

Pasca IPO pada 9 Juli 2025, saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) langsung mencuri perhatian dengan lonjakan harga signifikan hingga auto reject atas (ARA). Kini, dengan disahkannya GENIUS Act di Amerika Serikat sebagai undang-undang pertama regulasi stablecoin, timbul pertanyaan: bagaimana hal ini berdampak ke saham COIN?


🚀 Momentum Saham COIN: Dari IPO ke Auto Reject Atas

  • Sejak IPO, saham COIN tercatat melejit 202%; hanya dalam sepekan naik 142%, mencapai level Rp 590 per saham sebelum kemudian mengalami suspensi oleh BEI (turn0search11).
  • Lonjakan ini didorong oleh antusiasme tinggi terhadap aset kripto, terutama seiring Bitcoin menyentuh rekor US$ 122.838 pada 14 Juli 2025—memberi sentimen positif untuk ekosistem lokal seperti bursa CFX anak usaha COIN (turn0search11).
  • Suspensi awal oleh BEI pada 17 Juli terkait lonjakan tak wajar, namun segera mereda setelah klarifikasi dari emiten (turn0search5).

baca juga : Laptop Terbaik untuk Front-End dan Back-End Developer


📜 Apa Itu GENIUS Act dan Relevansinya?

  • GENIUS Act (Guiding and Establishing National Innovation for U.S. Stablecoins Act) disahkan pada 18 Juli 2025 oleh Presiden Trump, menandai regulasi federal pertama untuk stablecoin AS (turn0search27, turn0news22).
  • UU ini mewajibkan penerbit stablecoin menjaga cadangan 1:1 dengan USD atau aset aman, audit bulanan, kepatuhan AML, dan pengawasan oleh lembaga federal maupun negara bagian (turn0search6, turn0search0, turn0search4).
  • Regulasi ini akan berlaku penuh dalam 18 bulan atau segera setelah aturan dibuat (~awal 2027), dan bertujuan meningkatkan kredibilitas stablecoin serta memperluas penggunaannya dalam transaksi institusi dan ritel (turn0search12, turn0search10).

🔧 Dampak GENIUS Act terhadap Ekonomi Global dan COIN

  1. Kepercayaan pasar kripto meningkat
    Regulasi jelas memberi sinyal bahwa stablecoin resmi akan lebih aman digunakan, merangsang adopsi global—beberapa analis memprediksi market cap stablecoin bisa tumbuh menjadi US$ 3,7 triliun pada 2030 (turn0news21, turn0news23).
  2. Rantai ekosistem global ikut terdongkrak
    Lonjakan harga Bitcoin dan Ethereum mencerminkan sentimen positif yang berpotensi memengaruhi aset kripto lokal, termasuk saham COIN (turn0news24, turn0news26).
  3. Potensi arus investasi lintas negara
    GENIUS Act mengizinkan penerbit stablecoin asing jika regulator “sebanding”, membuka peluang untuk pemain global dan meningkatkan volume transaksi stablecoin.

📈 Bagaimana COIN Bisa Mendapat Dampak?

  • Sentimen positif global dapat mendorong investor kembali ke aset kripto seluruh dunia, termasuk saham bursa seperti COIN.
  • COIN bukan stablecoin issuer, melainkan emiten lokal dalam industri kripto. Namun, kenaikan volume transaksi kripto global dapat meningkatkan performa platform anak usahanya CFX dan ICC.
  • Fundamental COIN tahun 2025 menjadi profitable, meski sahamnya masih sangat fluktuatif dan tergolong illiquid (turn0search16).

baca juga : Tunaikan Zakat Mal Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Sejumlah Panti Asuhan Terima Bahan Pokok


⚠️ Risiko dan Tantangan untuk Investor COIN

  1. Volatilitas tinggi
    Pergerakan harga ekstrem (ARA, suspensi), mencerminkan kondisi pasar yang belum stabil.
  2. Keterbatasan likuiditas
    COIN tergolong saham illiquid; bisa susah dieksekusi saat beli/jual besar.
  3. Ketergantungan sentimen pasar
    Momentum sangat dipicu oleh hype; fundamental jangka panjang harus jadi pegangan.
  4. Regulasi domestik
    Regulasi kripto di Indonesia masih berkembang—berisiko jika ada pengetatan.

💡 Strategi untuk Investor COIN

  • Swing trader: cocok jika bisa masuk di fase pullback; tetap hati-hati terhadap auto reject dan suspen.
  • Investor jangka panjang: perhatikan fundamental perusahaan, laporan kinerja CFX/ICC berikutnya, dan kondisi global kripto.
  • Diversifikasi portofolio: jangan hanya bergantung pada COIN; kombinasi dengan aset aman direkomendasikan.

penulis : Bagas Reyhan N.

More From Author

Sebelum Suspensi CDIA, Prajogo Pangestu Lepas 29,5 Juta Saham

Sebelum Suspensi CDIA, Prajogo Pangestu Lepas 29,5 Juta Saham

Model V-Shaped: Tepatkah untuk Proyek Skala Besar?Mengupas Tuntas Model Pengembangan Perangkat Lunak yang Serius dan Terstruktur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories