Kesepakatan Perdagangan Jepang yang Tidak Konsisten di Meja Trump
Pada malam Selasa, Presiden Donald Trump mengumumkan melalui platform Truth Social tentang kesepakatan perdagangan “besar” dengan Jepang, yang katanya melibatkan tarif 15% dan investasi sebesar $550 miliar. Namun, sebuah foto yang diposting oleh Dan Scavino, Wakil Kepala Staf Gedung Putih, menunjukkan adanya perbedaan dan perubahan mendadak dalam rincian kesepakatan tersebut.
Baca Juga : Sinopsis Film Runner Runner: Ambisi, Judi Online, dan Perang Psikologi
Perubahan yang Terlihat di Kartu Kesepakatan Trump
Foto yang memperlihatkan kartu yang ada di meja Trump menunjukkan tarif 10%, selain tarif 15% pada sektor otomotif, farmasi, dan semikonduktor. Namun, dalam postingan di Truth Social, Trump hanya menyebutkan tarif 15%, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Pada kartu tersebut, tertulis angka “$400B”, yang kemudian angka empat dicoret dan diganti dengan angka “500”. Ini tampaknya merujuk pada rencana investasi Jepang di AS, yang kemudian dijelaskan oleh Trump dalam postingannya. Namun, Trump menyebutkan jumlah yang berbeda dalam postingannya, yaitu $550 miliar, lebih tinggi $50 miliar dari angka yang tertulis di kartu.
Mengapa Ada Perbedaan Jumlah Investasi yang Terjadi?
Trump menjelaskan dalam postingan bahwa Jepang akan menginvestasikan $550 miliar di AS, yang akan menghasilkan 90% keuntungan untuk AS. Namun, alasan mengapa jumlah yang tertera di kartu berbeda dengan yang ada di postingan Trump tidak jelas.
Tidak Ada Klarifikasi dari Gedung Putih Mengenai Perbedaan Ini
Gedung Putih belum memberikan komentar mengenai permintaan klarifikasi dari CNBC terkait tarif atau jumlah total investasi tersebut. Tidak jelas apakah perubahan pada kartu tersebut akibat dari negosiasi mendadak, kesalahan ketik, atau alasan lainnya. Begitu juga, belum ada kejelasan siapa yang mengubah angka $400 miliar.
Sekretaris Perdagangan Mengambil Kredit, Namun Tidak Membahas Perubahan
Sekretaris Perdagangan, Howard Lutnick, tampaknya mengklaim membuat papan tersebut dalam wawancara dengan Bloomberg pada Rabu pagi, namun tidak menjelaskan perubahan atau perbedaan angka yang ada.
“Saya yang membuat papan besar itu dan meletakkannya di sana,” kata Lutnick. “Namun jawabannya adalah: negosiator utama Amerika Serikat duduk di belakang meja. Donald Trump yang sedang melakukan negosiasi.”
Pernyataan Menteri Keuangan Mengenai Tarif dan Investasi
Menteri Keuangan, Scott Bessent, mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg bahwa impor mobil dari Jepang ke AS mendapatkan tarif 15% karena Jepang memberikan jaminan ekuitas dan pendanaan untuk proyek besar di AS. Pernyataan ini menanggapi pertanyaan apakah mitra dagang lainnya kini dapat mengharapkan tarif minimal 15% selama negosiasi.
Keadaan Membingungkan di Wall Street
Wall Street tampaknya kebingungan dengan ketentuan kesepakatan ini. Andy Laperriere, kepala riset kebijakan AS di Piper Sandler, mengatakan pejabat Jepang menggambarkan kesepakatan investasi ini secara berbeda, di mana Jepang melihat angka $550 miliar sebagai batasan yang mencakup jaminan pinjaman pemerintah.
Baca Juga : Inovasi Teknologi Modern Perpustakaan: Transformasi Akses Buku Masa Kini
“Terutama karena Jepang merasa dipaksa untuk membuat komitmen ini, mereka kemungkinan akan mengurangi investasi yang tidak mereka anggap bermanfaat bagi kepentingan ekonomi mereka sendiri,” kata Laperriere dalam catatannya kepada klien.
Penulis : Tamtia Gusti Riana