Rupiah Memperlihatkan Penguatan Pagi Ini
Pada pembukaan perdagangan Rabu (23 Juli 2025), nilai tukar rupiah mengalami penguatan, bertengger di level Rp16.278 per dolar Amerika Serikat (USD). Mata uang Garuda ini mencatatkan kenaikan sebesar 41 poin atau sekitar 0,25 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin yang berada di level Rp16.315 per USD.

Baca juga :BYD Atto 1 Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 190 Jutaan!

Pergerakan Mata Uang Asia dan Dunia yang Bervariasi
Pergerakan mata uang di Asia pagi ini menunjukkan variasi. Dolar Singapura melemah tipis sebesar 0,06 persen, sementara peso Filipina mengalami kenaikan 0,23 persen, dan baht Thailand sedikit turun 0,07 persen. Di sisi lain, pergerakan mata uang utama negara maju juga bervariasi, dengan poundsterling Inggris turun 0,11 persen, euro Eropa minus 0,20 persen, dan franc Swiss melemah 0,21 persen. Sementara itu, dolar Kanada sedikit menguat sebesar 0,03 persen.

Pengaruh Ketidakpastian Tarif Trump Terhadap Rupiah
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait penetapan tarif dagang yang akan diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump. Trump dijadwalkan untuk menetapkan tarif untuk semua negara paling lambat 1 Agustus 2025, yang menyebabkan ketidakpastian di pasar global. Hal ini membuat dolar AS melemah dan memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat.

Prediksi Pergerakan Rupiah Selanjutnya
Lukman Leong memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini akan bergerak dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS. Ketidakpastian seputar tarif AS akan terus mempengaruhi pergerakan pasar mata uang dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga : Tingkatkan Kuat Tekan Beton, Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Teknokrat Teliti Pengaruh Serat Bambu sebagai Bahan Tambah Alami

Kesimpulan: Rupiah Terus Dipengaruhi Oleh Faktor Global
Rupiah berhasil menguat pada pagi ini menjelang tenggat waktu penentuan tarif oleh AS. Dengan adanya ketidakpastian yang terkait dengan kebijakan tarif ini, rupiah diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh dinamika pasar global, terutama menjelang tanggal 1 Agustus.

Penulis : Naysila pramuditha azh zahra