Bumi kini berputar lebih cepat daripada sebelumnya, dan dalam beberapa minggu mendatang, kita mungkin akan menyaksikan hari terpendek yang pernah tercatat dalam sejarah. Fenomena ini menarik perhatian para ilmuwan, meskipun penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Sejak 2020, planet kita mengalami percepatan rotasi, yang mengakibatkan hari-hari menjadi sedikit lebih pendek. Menurut astrofisikawan Graham Jones, beberapa tanggal mendatang berpotensi menjadi hari terpendek yang tercatat dalam sejarah manusia.
baca Juga:Prabowo Subianto Dijadwalkan Temui Donald Trump, Indonesia Upayakan Lobi Soal Tarif Impor
Prediksi Hari Terpendek: Tiga Tanggal Penting
Tiga Tanggal Kunci dalam Fenomena Rotasi Bumi
Prakiraan ilmuwan menunjukkan bahwa tiga tanggal penting pada tahun 2025—9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus—akan menjadi hari-hari yang sangat dekat dengan rekor baru, melampaui hari terpendek yang tercatat sebelumnya pada 5 Juli 2024, yaitu 1,66 milidetik lebih cepat dari 24 jam standar. Meskipun para ilmuwan tetap berhati-hati dalam prediksi ini, tren percepatan yang teramati sejak 2020 menunjukkan kemungkinan besar bahwa hari-hari tersebut akan mencatatkan rekor baru.
Rotasi Bumi yang Dipercepat: Anomali yang Terjadi dalam Milidetik
Perubahan Waktu yang Dapat Dihitung dengan Presisi Tinggi
Rotasi Bumi biasanya berlangsung selama 86.400 detik dalam sehari. Namun, perubahan rotasi yang sangat kecil, hanya dalam hitungan milidetik, dapat terdeteksi berkat teknologi jam atom yang luar biasa presisinya. Antara tahun 2021 hingga 2024, fenomena percepatan rotasi Bumi semakin jelas, dengan beberapa hari tercatat lebih pendek dari 24 jam, antara lain:
- 2021: -1,47 milidetik
- 2022: -1,59 milidetik
- 2023: -1,31 milidetik
- 2024: Rekor baru -1,66 milidetik
Bagaimana Bulan Mempengaruhi Rotasi Bumi?
Meskipun faktor gravitasi Bulan mempengaruhi rotasi Bumi, bulan tidak sepenuhnya dapat menjelaskan fenomena percepatan rotasi ini. Bulan, selama miliaran tahun, telah memperlambat rotasi Bumi melalui gaya pasang surut, yang menyebabkan durasi hari menjadi lebih panjang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, rotasi Bumi menunjukkan percepatan yang bertentangan dengan prediksi ilmiah.
Apa Penyebab Percepatan Rotasi Bumi?
Teori tentang Perubahan pada Inti Bumi
Model ilmiah terbaru, yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti arus laut, tekanan atmosfer, dan lempeng tektonik, tidak dapat menjelaskan perubahan mendadak dalam kecepatan rotasi Bumi. Hipotesis paling serius menyebutkan adanya perubahan pada inti Bumi, yang kemungkinan besar memengaruhi distribusi momentum sudut dan menyebabkan percepatan rotasi Bumi. Seolah-olah “mesin internal” Bumi telah berpindah gigi.
Masa Depan Bumi: Rotasi yang Akan Melambat Kembali?
Meski percepatan rotasi Bumi kini terjadi, skenario jangka panjang menunjukkan bahwa jika perubahan ini berlanjut, Bumi pada akhirnya akan menyelaraskan rotasinya dengan revolusi Bulan. Ini berarti, suatu hari nanti, Bumi hanya akan menunjukkan satu sisi ke Bulan, dan satelit kita akan terlihat hanya dari satu sisi planet. Namun, skenario ini hanya akan terjadi dalam waktu yang sangat lama, jauh di masa depan, ketika Matahari pun akan menghilang sebagai sumber cahaya yang kita kenal.
Mengapa Fenomena Ini Begitu Menarik?
Bumi yang Semakin Cepat Berputar
Sejak tahun 2020, Bumi telah berputar lebih cepat, mencatatkan rekor baru untuk hari terpendek. Tanggal-tanggal yang diprediksi pada Juli dan Agustus 2025 berpotensi menetapkan rekor baru dalam sejarah rotasi Bumi. Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian ilmuwan tetapi juga menunjukkan bahwa Bumi kita sedang mengalami perubahan yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh teori-teori yang ada.
Penyebab yang Belum Dipahami Sepenuhnya
Salah satu teori yang mungkin menjelaskan fenomena ini adalah perubahan pada inti Bumi yang memengaruhi rotasi planet. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami mekanisme yang mendasari perubahan cepat ini, mengingat berbagai model geofisika yang ada tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai.
penulis:Dafa Aditya.f