Marvel Studios akhirnya menghadirkan film Fantastic Four yang berhasil di tempat yang sebelumnya gagal. Dengan pemilihan pemeran yang memikat, pembangunan dunia yang kreatif, dan fokus pada pengembangan karakter, The Fantastic Four: First Steps menandai pergeseran menyegarkan untuk tim superhero ini, membawa mereka ke dalam alam semesta unik yang bebas dari kekacauan MCU yang lebih besar.
Pemilihan Pemeran yang Kuat Menghidupkan Kembali Franchise Fantastic Four
Marvel Studios telah menguasai seni pemilihan pemeran, dan The Fantastic Four: First Steps tidak terkecuali. Para aktor yang dipilih untuk memerankan peran ikonik ini membawa perspektif segar ke dalam tim. Pedro Pascal bersinar sebagai Reed Richards, ilmuwan cerdas dan canggung secara sosial. Perannya sebagai pahlawan elastis terasa lebih mendalam, dengan gravitas intelektual yang tenang, sangat cocok dengan esensi karakter ini.
Vanessa Kirby membawa kedalaman pada Sue Storm, alias Wanita Tak Terlihat, karakter yang akhirnya diakui sebagai anggota tim yang paling kuat, tidak hanya dalam kekuatan tetapi juga dalam naluri protektifnya yang kuat. Johnny Storm yang diperankan oleh Joseph Quinn, kini bebas dari stereotip karakter panas kepala, memberikan pandangan baru yang lebih nuansa terhadap Human Torch. Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm, alias The Thing, menyajikan karakter yang tidak terperangkap dalam kebencian diri, memungkinkan hati batu oranyenya bersinar.
Bersama-sama, mereka membentuk unit yang solid, sudah empat tahun dalam perjalanan superhero mereka. Pergeseran ini dari cerita asal karakter memungkinkan film ini lebih fokus pada dinamika mereka dan tantangan yang mereka hadapi bersama.
Dunia Segar dengan Estetika Retro Futuristik yang Menyegarkan
The Fantastic Four: First Steps mengadopsi estetika retrofuturistik yang menggabungkan optimisme tahun 1960-an dengan sedikit sentuhan fiksi ilmiah. Film ini berlatar di Manhattan di mana mobil terbang, peluncur roket, dan teknologi analog mendominasi, sementara fashionnya terasa seperti Mad Men. Pengaturan ini menambah pesona, menciptakan dunia visual yang cerah dan hidup.
Alih-alih berada di dunia MCU yang sudah biasa dengan cameo dan referensi silang, versi Fantastic Four ini beroperasi di alam semesta alternatif yang menyegarkan. Keputusan ini membuat cerita terasa lebih ringan dan menyenangkan, tanpa beban untuk mengikuti jaringan plot yang luas. Ini adalah suguhan langka bagi mereka yang lebih menikmati film superhero yang berdiri sendiri.
Galactus Akhirnya Mendapatkan Penampilan yang Layak di Layar Lebar
Salah satu momen terbaik dalam film ini adalah hadirnya Galactus, pemakan dunia yang terkenal di Marvel. Setelah penampilan sebelumnya di Rise of the Silver Surfer yang menguranginya menjadi awan kosmik, karakter ini akhirnya dihidupkan sebagai sosok besar yang mengerikan. Diperankan oleh Ralph Ineson, Galactus hadir dalam kemuliaan humanoid yang menakutkan, memberikan penampilan yang pantas bagi sang penjahat ikonik.
Adegan aksi yang melibatkan Galactus, yang kadang terjadi di luar Bumi, visualnya menakjubkan, terinspirasi dari film seperti Interstellar dengan skala kosmiknya. Meskipun beberapa CGI mungkin tidak selalu sempurna, film ini masih mampu menangkap kemegahan dari taruhan yang terlibat dalam melawan ancaman sebesar itu.
Cerita yang Fokus pada Keluarga dengan Keikhlasan dan Ketulusan
Di inti dari The Fantastic Four: First Steps adalah keluarga. Meskipun film ini mungkin tidak mencapai puncak komedi yang setinggi film Marvel lainnya, film ini berhasil menggambarkan ikatan keluarga yang kuat antara para karakter. Mereka digambarkan benar-benar berkomitmen untuk melindungi Bumi, sambil mendorong seluruh dunia untuk ikut serta dalam upaya bersama.
Pendekatan tulus terhadap pahlawan ini terasa tepat waktu dan menyegarkan, terutama ketika dunia terus menghadapi tantangan nyata. Para pahlawan dalam film ini, meskipun kuat, tetap terhubung dengan keinginan untuk melindungi umat manusia, menawarkan pesan harapan dan aksi kolektif yang sangat relevan di luar layar.
Sebuah Pengambilan Segar yang Menghidupkan Kembali Franchise Fantastic Four
The Fantastic Four: First Steps adalah reboot yang menyambut baik bagi tim superhero yang tercinta, menghadirkan sentuhan baru yang seimbang antara nostalgia retro-futuristik dan rasa modern. Dengan pemeran yang karismatik, dunia yang imersif, dan fokus pada keluarga, film ini memberikan apa yang telah lama dibutuhkan franchise Fantastic Four: rasa optimisme dan tujuan. Ini adalah angin segar dalam genre yang sering kali terasa terbebani oleh alur cerita yang rumit dan crossover yang berlebihan. Penggemar Fantastic Four akan menemukan banyak yang bisa dinikmati dalam petualangan yang diproduksi dengan baik ini.
Penulis: Fiska anggraini