Lima Hal yang Kami Pelajari dari Kekalahan Telak Celtic

Celtic Memulai dengan Kuat, Tapi Gagal Manfaatkan Peluang
Celtic memulai pertandingan dengan dominasi, menciptakan peluang berbahaya melalui Hyunjun Yang yang membentur mistar gawang setelah pertandingan dimulai. Daizen Maeda dan Benjamin Nygren juga memberikan ancaman dari sisi sayap, terutama Nygren yang tampil tajam di babak pertama.

Baca juga:AC Milan Tingkatkan Tawaran untuk Ardon Jashari, Club Brugge Tetapkan Harga €40 Juta

Ajax Unggul Cepat, Namun Celtic Tidak Kehilangan Harapan
Meski Celtic tampil lebih baik, Ajax berhasil unggul 1-0 lewat gol Steven Berghuis pada menit ke-16. Celtic membalas cepat hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit dengan gol penyama kedudukan dari Yang, menambah ketegangan di laga ini.

Perubahan Taktik Celtic Tidak Membawa Hasil Positif
Manajer Celtic, Brendan Rodgers, melakukan dua pergantian pemain di babak kedua, mengganti Kieran Tierney dan Dane Murray dengan Hayato Inamura dan Cameron Carter-Vickers. Namun, perubahan ini tidak mampu mengatasi perubahan ritme permainan yang dibawa oleh Ajax.

Davy Klaasen Membuka Keunggulan Ajax di Babak Kedua
Baru beberapa detik setelah babak kedua dimulai, Ajax kembali unggul 2-1 berkat gol Davy Klaasen yang memanfaatkan bola rebound hasil penyelamatan Kasper Schmeichel.

Ajax Menggandakan Keunggulan dengan Cepat
Tidak lama setelah gol pertama di babak kedua, Ajax kembali memperlebar jarak menjadi 3-1 pada menit ke-56, dengan Berghuis mencetak gol keduanya, semakin memperkecil peluang Celtic untuk kembali bangkit.

Baca juga:Bagaimana Teknologi Modern Mengoptimalkan Pengelolaan Perpustakaan?

Celtic Kalah 5-1 Setelah Gol Fantastis Bouwman dan Bounida
Pertandingan berakhir dengan kekalahan telak bagi Celtic, setelah Aaron Bouwman mencetak gol spektakuler pada menit ke-71 dan Rayane Bounida menambah gol lagi pada menit ke-83. Dengan skor 5-1, Celtic meninggalkan stadion dengan pelajaran berharga yang harus mereka pelajari.

Penulis: Emi Kurniasih.