Konflik Thailand-Kamboja Memanas, Indonesia Serukan Penyelesaian Damai

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali memanas dan menimbulkan kekhawatiran regional. Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi tersebut dan berharap kedua negara dapat menyelesaikan sengketa melalui jalur damai.

baca juga : Presiden Barcelona: Mimpi Marcus Rashford Seumur Hidup adalah Bermain di MU

Bagaimana Sikap Resmi Indonesia terhadap Konflik Thailand-Kamboja?

Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Indonesia menegaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan konflik yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja. Pemerintah Indonesia menyuarakan keyakinan bahwa kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut mampu meredakan ketegangan tanpa kekerasan.

“Sebagai dua negara yang memiliki sejarah panjang hubungan bilateral dan tergabung dalam ASEAN, kami percaya mereka dapat menempuh cara damai untuk menyelesaikan perbedaan,” demikian pernyataan dari Kemlu melalui akun media sosial resminya.

Apakah Konflik Ini Melanggar Prinsip ASEAN?

Kemlu menyoroti pentingnya komitmen kedua negara terhadap prinsip-prinsip dalam Piagam ASEAN serta Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC). Kedua dokumen ini merupakan landasan kerja sama regional yang menolak penggunaan kekerasan dalam penyelesaian konflik antarnegara.

“Prinsip-prinsip dalam Piagam ASEAN dan TAC semestinya menjadi acuan utama bagi semua negara anggota dalam menjaga stabilitas kawasan,” tambah Kemlu.

Bagaimana Upaya Indonesia Melindungi WNI di Tengah Konflik?

Pemerintah Indonesia juga menyatakan kepeduliannya terhadap keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah terdampak, baik di Thailand maupun Kamboja. Melalui koordinasi dengan perwakilan diplomatik di kedua negara, pemerintah memastikan pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi bahaya bagi WNI.

“Pemantauan terhadap keberadaan dan keselamatan WNI menjadi prioritas utama kami dalam situasi ini,” ujar Kemlu.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Lapangan?

Sementara itu, ketegangan antara Thailand dan Kamboja terus meningkat. Berdasarkan laporan sejumlah media internasional, bentrokan senjata berat telah menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa sedikitnya 14 orang tewas akibat konflik ini. Dari jumlah tersebut, 13 merupakan warga sipil Thailand dan satu orang adalah anggota militer. Selain itu, 46 orang lainnya dilaporkan luka-luka, termasuk 14 tentara dan 32 warga sipil.

Apakah Ada Target Sipil dalam Konflik Ini?

Menurut Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, serangan artileri dari Kamboja bahkan mengenai sebuah rumah sakit di Provinsi Surin. Ia menyebut aksi tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter dan dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Korban meninggal termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Militer Thailand menyatakan bahwa korban tewas tersebar di tiga provinsi, sementara pertempuran terjadi di enam titik berbeda.

baca juga : Pelantikan Pengcab KKI Bandar Lampung di Universitas Teknokrat Indonesia, Wali Kota Eva Dwiana Janjikan Hibah & Kendaraan

Bagaimana Respon Militer Kedua Negara?

Militer Thailand telah membalas serangan dengan meluncurkan serangan udara ke wilayah Kamboja. Jet tempur dilaporkan menjatuhkan bom di beberapa titik strategis, termasuk jalur transportasi utama.

Menanggapi hal ini, Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras serangan tersebut. Mereka menyebut tindakan militer Thailand sebagai bentuk agresi yang merusak kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja.

“Jet-jet tempur Thailand telah menjatuhkan dua bom di jalan utama, ini adalah tindakan militer yang sembrono dan tidak dapat dibenarkan,” demikian pernyataan resmi dari pihak Kamboja.

penulis : elsandria

More From Author

Cara Cek Bansos PKH Lewat HP, Simak Langkah-langkahnya!

Tak Hanya PIP, Anak Sekolah Juga Bisa Dapat Bansos PKH hingga Rp2 Juta, Ini Cara Cek Statusnya

Penyebab dan Solusi Data Tidak Ditemukan di pip.dikdasmen.go.id untuk PIP 2025 Tahap II

Penyebab dan Solusi Data Tidak Ditemukan di pip.dikdasmen.go.id untuk PIP 2025 Tahap II

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories