Saham Emiten Grup Hashim Terpantau Aktif di Pasar
Sejumlah saham emiten yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, pengusaha sekaligus adik dari Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, belakangan ini menjadi sorotan investor pasar modal Indonesia. Emiten-emiten tersebut seperti PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) atau PT Mahaka Media Tbk (ABBA) mulai ramai dibicarakan karena lonjakan harga maupun ekspektasi target harga yang tinggi dari pelaku pasar dan analis.
Namun, pertanyaannya, mengapa target harga saham emiten-emiten tersebut bisa begitu tinggi? Berikut analisisnya.
1. Koneksi Politik dan Harapan terhadap Stabilitas Ekonomi
Salah satu faktor non-teknikal yang kerap dikaitkan dengan lonjakan minat terhadap saham-saham Grup Hashim adalah kedekatan dengan kekuasaan. Dengan posisi strategis Prabowo Subianto dalam pemerintahan, dan potensi lebih besar lagi di masa mendatang, banyak pelaku pasar melihat adanya peluang pertumbuhan usaha dan dukungan regulasi yang lebih berpihak pada sektor-sektor yang digeluti grup ini, seperti energi, media, dan logistik.
Ekspektasi akan stabilitas politik dan percepatan proyek strategis nasional menjadi bahan bakar psikologis investor.
2. Sektor Usaha yang Masih Menjanjikan
TOBA misalnya, beroperasi di sektor energi—khususnya batu bara dan transisi energi terbarukan—yang saat ini masih relevan dan potensial. Dengan tren energi hijau dan investasi dalam kendaraan listrik, TOBA juga berupaya mendiversifikasi portofolio dari batu bara ke energi baru.
Beberapa analis menyebut bahwa diversifikasi bisnis ini menciptakan potensi rerating valuasi, apalagi jika transisi tersebut dianggap berhasil di mata investor.
baca juga : WAN Jadi Solusi Koneksi Antarkota, Ini Penjelasannya!
3. Volume Perdagangan Tinggi dan Spekulasi Pasar
Naiknya target harga juga dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan yang tinggi di saham-saham tersebut. Saat saham ramai diperjualbelikan dan mengalami kenaikan harga tajam dalam waktu singkat, spekulan dan trader jangka pendek ikut mendorong harga lebih tinggi, di luar fundamental perusahaan.
Volume dan volatilitas ini bisa memunculkan self-fulfilling prophecy di mana ekspektasi harga tinggi menjadi kenyataan sementara, hingga akhirnya dikoreksi oleh pasar.
4. Sentimen Positif Pasar dan Dukungan Komunitas Retail
Beberapa saham Grup Hashim juga dikenal sebagai saham favorit investor retail, yang sangat aktif dalam komunitas-komunitas media sosial saham. Dalam banyak kasus, euforia yang diciptakan oleh komunitas online ini bisa menciptakan hype yang mengangkat harga, bahkan tanpa berita fundamental yang signifikan.
5. Potensi Konsolidasi atau Akuisisi Strategis
Investor juga berspekulasi atas kemungkinan konsolidasi bisnis atau akuisisi strategis yang akan dilakukan emiten-emiten Grup Hashim. Aksi korporasi semacam itu biasanya dianggap positif oleh pasar, apalagi jika dilakukan dengan mitra strategis atau dengan dampak langsung terhadap pertumbuhan pendapatan.
penulis : Bagas Reyhan N.