Mata Ni Luh Djelantik tampak sembab dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, @niluhdjelantik, pada Selasa (22/7/2025). Itu terjadi setelah ia gagal menyelamatkan puluhan tempat usaha di Pantai Bingin, Kuta Selatan, Bali, yang sedang terancam pembongkaran oleh Pemda Bali.
baca juga : Perang Thailand vs Kamboja: Korban Tewas Bertambah Jadi 14 Orang
Dalam video yang emosional tersebut, Ni Luh menyampaikan rasa kecewa dan kesedihannya, “Mbok ingin menghapus air mata kalian. Hari ini mbok menangis, menangis bersama kalian. Kita sudah berjuang sekuat-kuatnya. Kita sudah sampaikan solusi yang bisa dan harus kita sampaikan. Kita sudah menerima dan mengakui kesalahan yang dilakukan, tapi keadilan belum berpihak kepada kita. Kuat, kuat, kuat. Satyam viva jayate,” ucapnya dengan penuh haru.
Di video berbeda yang diunggah pada 20 Juli 2025, Ni Luh mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Pemkab Badung terkait rencana pembongkaran puluhan bangunan di Bingin Beach, namun surat tersebut tidak mendapat tanggapan. Dalam surat terbuka tersebut, Ni Luh mengajukan beberapa saran untuk mencegah pembongkaran yang ia anggap merugikan masyarakat dan sektor pariwisata.
Salah satu usulannya adalah agar Pantai Bingin dikelola secara profesional dengan melibatkan pengawasan yang ketat. Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah mengenakan pajak atau konsekuensi lainnya pada bangunan yang telah berdiri, serta memasang sistem pemantauan untuk mengawasi aliran pemasukan.
Ni Luh Djelantik, yang dikenal sebagai tokoh pengusaha dan pelopor industri pariwisata di Bali, berjuang keras agar tempat usaha di Pantai Bingin dapat terus beroperasi. Namun, meskipun berbagai upaya telah dilakukan, ia harus menerima kenyataan bahwa pembongkaran tersebut tetap dilanjutkan, membuatnya merasa sangat kehilangan.
Pernulis : Dina eka anggraini