Puma Turunkan Proyeksi Pendapatan di Bawah CEO Baru Menghadapi Permintaan Lemah dan Dampak Tarif

Puma Turunkan Proyeksi Pendapatan di Bawah CEO Baru Menghadapi Permintaan Lemah dan Dampak Tarif

Puma Hadapi Penurunan Permintaan dan Tarif AS, CEO Baru Mengambil Tindakan

Puma, merek olahraga asal Jerman, telah mengurangi proyeksi pendapatan tahunannya setelah mengalami penurunan permintaan dan dampak dari tarif AS yang memberatkan perusahaan. CEO baru, Arthur Hoeld, yang baru saja menggantikan Arne Freundt, dihadapkan pada tantangan besar untuk mengubah arah perusahaan yang sedang terpuruk.

Baca Juga : Saham Masuk Daftar FCA? Ini Arti dan Langkah yang Perlu Kamu Ambil

Penurunan Penjualan dan Kerugian Bersih

Puma mengumumkan bahwa penjualan pada kuartal kedua tahun ini turun sebesar 2 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai €1,9 miliar dengan mata uang konstan. Hal ini menyebabkan perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar €246,6 juta, jauh dari prediksi sebelumnya yang menunjukkan keuntungan.

Penyebab Utama Penurunan: Tarif AS dan Kinerja Merek Lemah

Menurut Puma, beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan tersebut termasuk “kurangnya momentum merek”, kinerja grosir yang buruk, dan dampak negatif dari tarif AS yang mengarah pada penumpukan stok. Hal ini menyebabkan margin laba tertekan dan menurunnya keuntungan perusahaan.

Proyeksi Kerugian Operasional dan Penurunan Pendapatan

Sebagai dampak dari penurunan tersebut, Puma kini memperkirakan akan mencatatkan kerugian operasional untuk tahun ini. Proyeksi pendapatan yang sebelumnya diprediksi akan mencapai keuntungan €445 juta kini telah diturunkan, dan perusahaan memperkirakan penurunan dua digit persen dalam pendapatan dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang menunjukkan pertumbuhan satu digit.

Kehilangan Peluang di Pasar Sneakers Retro dan Penurunan Saham

Puma juga mencatatkan penurunan saham hampir 45 persen dalam setahun terakhir. Gagal mengikuti tren sneakers retro yang telah menguntungkan Adidas menjadi salah satu alasan utama di balik penurunan performa Puma.

Strategi Baru: Mengandalkan Speedcat untuk Menghidupkan Penjualan

Dalam upaya mengembalikan kinerja penjualannya, Puma berharap dapat memanfaatkan model sepatu Speedcat, yang terinspirasi dari dunia balap. Sepatu kasual ini, yang diambil dari arsip Puma, diharapkan dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualannya.

CEO Baru Mengambil Langkah Pemulihan

Setelah performa buruk pada bulan April, Puma menggantikan CEO-nya dengan Arthur Hoeld, mantan eksekutif Adidas. Langkah pertama yang diambil oleh Hoeld adalah memperbarui kemitraan dengan Manchester City, salah satu sponsor terbesar di Liga Premier Inggris, sebagai langkah awal untuk meningkatkan citra dan kinerja perusahaan.

Penurunan Penjualan di Pasar Utama dan Dampak Fluktuasi Mata Uang

Puma melaporkan penurunan penjualan sebesar 9 persen di pasar AS selama tiga bulan hingga 30 Juni, serta penurunan 4 persen di Eropa dan China. Fluktuasi mata uang juga dianggap memperburuk hasil keuangan Puma.

Baca Juga : Kenali Routing dengan Mudah: Dasar dan Penerapannya

Langkah Pemulihan: Kolaborasi dengan Ritel dan Penyesuaian Harga

Puma menyatakan telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja mereka, termasuk optimalisasi rantai pasokan, penyesuaian harga, dan memperkuat kolaborasi dengan mitra ritel. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperbaiki posisi Puma di pasar global.

Penulis : Tamtia Gusti Riana

More From Author

BPJS Kesehatan Permudah Layanan Kesehatan dengan Aplikasi Mobile JKN

Wuling Cortez Darion Resmi Debut Global di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories