Puma Turunkan Proyeksi Pendapatan di Tengah Penurunan Penjualan dan Tekanan Tarif

Puma Turunkan Proyeksi Pendapatan di Tengah Penurunan Penjualan dan Tekanan Tarif

Puma Menghadapi Penurunan Penjualan dan Memperkirakan Kerugian Tahun Ini

Puma, produsen peralatan olahraga asal Jerman, telah menurunkan proyeksi pendapatan tahunannya setelah mengalami penurunan penjualan yang signifikan dan dampak dari tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

Baca Juga : Berita Terkini: Pencipta Lagu Anak hingga Kembalinya Layanan Starlink di Indonesia

Pada laporan yang diumumkan baru-baru ini, perusahaan melaporkan bahwa penjualan kuartal kedua tahun ini turun sebesar 2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai €1,9 miliar dalam mata uang konstan. Hal ini menyebabkan Puma mencatatkan kerugian bersih sebesar €246,6 juta. Para analis sebelumnya memprediksi pendapatan sekitar €2,1 miliar dan keuntungan bersih €7 juta.

Faktor yang Menyebabkan Penurunan Penjualan dan Kerugian

Puma mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan kinerja buruk ini, termasuk “kurangnya momentum merek”, kinerja grosir yang lemah, dan dampak dari tarif AS yang menyebabkan peningkatan level persediaan. Tingginya stok ini berdampak langsung pada margin laba Puma, yang menyebabkan penurunan pendapatan.

Proyeksi Kerugian Operasional dan Penurunan Pendapatan

Sebagai dampak dari situasi ini, Puma kini mengharapkan akan mengalami kerugian operasional pada akhir tahun ini, mengubah proyeksi sebelumnya yang memperkirakan pendapatan operasional minimal €445 juta sebelum bunga dan pajak. Perusahaan juga memotong proyeksi pendapatannya menjadi penurunan dua digit persen, berbanding terbalik dengan perkiraan sebelumnya yang menunjukkan pertumbuhan satu digit.

Penurunan Saham dan Kehilangan Kesempatan di Pasar Sneakers Retro

Saham Puma telah turun hampir 45 persen dalam setahun terakhir, sebagian besar karena perusahaan gagal mengikuti tren sepatu retro yang telah menguntungkan pesaingnya, Adidas. Kinerja yang buruk ini semakin mempengaruhi posisi pasar Puma di sektor pakaian olahraga.

Strategi Baru untuk Meningkatkan Penjualan: Speedcat

Puma berharap bisa membalikkan keadaan dengan meluncurkan Speedcat, sepatu kasual yang terinspirasi dari dunia balap, yang diambil dari arsip perusahaan. Model ini diharapkan dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan Puma.

Perubahan Kepemimpinan dan Langkah-langkah Pemulihan

Setelah performa buruk di bulan April, Puma menggantikan CEO Arne Freundt hanya dua setengah tahun setelah pelantikannya. Posisi CEO kini dijabat oleh Arthur Hoeld, mantan eksekutif Adidas, yang segera melakukan langkah pertama dengan memperbarui kemitraan kit dengan Manchester City, salah satu kesepakatan sponsor terbesar di Liga Premier Inggris.

Penurunan Penjualan di Pasar Utama

Puma melaporkan penurunan penjualan di pasar utama mereka, dengan penurunan 9 persen di AS selama tiga bulan hingga 30 Juni, serta penurunan 4 persen di Eropa dan China. Perusahaan juga menyebutkan bahwa fluktuasi mata uang telah memperburuk situasi.

Baca Juga : Inovasi Teknologi Modern Perpustakaan: Transformasi Akses Buku Masa Kini

Langkah Pemulihan: Kolaborasi dan Optimalisasi Rantai Pasokan

Sebagai langkah responsif terhadap tekanan pasar, Puma mengatakan bahwa mereka telah mengimplementasikan beberapa langkah strategis, termasuk optimalisasi rantai pasokan, penyesuaian harga, dan meningkatkan kolaborasi dengan mitra ritel untuk memperbaiki kinerja di pasar global.

Penulis : Tamtia Gusti Riana

More From Author

Tarif Listrik PLN Per kWh 21-27 Juli 2025: Subsidi dan Non-subsidi

Harga Token Listrik PLN: 25–31 Juli 2025 untuk Rumah Tangga

Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso, Warga Bertahan di Luar Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories