Organisasi Masyarakat (Ormas) Perwakilan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) memberikan penjelasan terkait bentrokan yang terjadi selama acara pengajian Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu (23/7). Insiden tersebut mengakibatkan 15 orang terluka, termasuk empat di antaranya adalah anggota kepolisian.
Baca Juga : Bukan Cuma Erika Carlina, DJ Bravy Juga Klaim Pernah Diancam DJ Panda
1. Bentrokan di Desa Pegundan, Pemalang
Bentrokan terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, saat sekitar 4.000 orang dari PWI LS berkumpul untuk menghadiri acara pengajian Habib Rizieq. Meskipun insiden ini berujung pada kericuhan yang melibatkan sejumlah korban luka, PWI LS menyatakan bahwa mereka tidak memulai bentrokan tersebut.
2. Penjelasan PWI LS: Bukan Mereka yang Memulai
Pihak PWI LS menegaskan bahwa mereka datang untuk menyampaikan aspirasi secara damai tanpa niat untuk memprovokasi. Mereka mengungkapkan bahwa meski ada beberapa peserta yang membawa pentungan, hal itu hanya untuk berjaga-jaga mengingat lokasi yang terletak di pinggir sawah dengan banyak balok kayu. Bentrokan dimulai saat massa yang berpakaian putih terlebih dahulu melempar batu ke arah mereka, yang kemudian memicu kekacauan.
3. Desakan untuk Tindakan Tegas terhadap Provokator
Andi juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kelompok yang diduga kerap melakukan provokasi dan menciptakan perpecahan di masyarakat dengan menggunakan alasan agama. PWI LS mendesak agar pemerintah tidak hanya tinggal diam dan menindak kelompok-kelompok yang dinilai sering menebarkan ujaran kebencian, provokasi, dan distorsi sejarah dan budaya.
Baca Juga : 5 Kesalahan Fatal Memilih Software Bisnis (Dan Cara Menghindarinya).
4. Pemerintah Diminta Responsif terhadap Provokasi
PWI LS menegaskan bahwa insiden ini lebih dari sekadar masalah acara pengajian. Bagi mereka, bentrokan ini terkait dengan masalah besar mengenai pengaruh kelompok yang menggunakan agama sebagai dalih untuk memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, PWI LS meminta pemerintah untuk bertindak tegas agar perpecahan serupa tidak terus berlanjut.
Penulis : Tamtia Gusti Riana