Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Akhir Bulan Muharram yang Menyentuh Hati

Teks khutbah Jumat singkat edisi 25 Juli 2025 berikut ini dapat menjadi referensi bermanfaat bagi para khatib. Momentum ini bertepatan dengan hari-hari terakhir di bulan Muharram 1447 H—salah satu bulan suci yang dimuliakan oleh Allah SWT.

baca juga : Presiden Barcelona: Mimpi Marcus Rashford Seumur Hidup adalah Bermain di MU

Mengakhiri Muharram dengan Ibadah dan Introspeksi

Dalam beberapa hari ke depan, umat Islam akan memasuki bulan Safar. Karena itu, sangat disarankan agar setiap Muslim memanfaatkan hari-hari terakhir di bulan haram ini dengan memperbanyak amal saleh dan meningkatkan ketakwaan.

Sebagaimana diketahui, Muharram termasuk dalam empat bulan mulia yang disebut “asyhurul hurum”—bulan-bulan yang dimuliakan dan dilarang untuk melakukan tindakan maksiat, kerusakan, atau kekerasan.


Pembukaan Khutbah Jumat Akhir Muharram

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ…

Segala puji bagi Allah yang menciptakan waktu dan mengutamakan sebagian waktu di atas waktu lainnya. Dia menjadikan bulan-bulan tertentu memiliki keutamaan dan kemuliaan yang besar, di mana setiap amal akan dilipatgandakan ganjarannya.


Memaknai Pergantian Bulan Hijriah

Kita kini berada di penghujung bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender hijriah. Tidak lama lagi kita akan menyambut datangnya bulan Safar. Ini adalah momen tepat untuk memperkuat iman, meningkatkan amal, dan memperbanyak kebaikan.

Perlu diketahui bahwa kalender hijriah berbeda dengan kalender masehi. Kalender hijriah (qamariyah) mengacu pada peredaran bulan mengelilingi bumi, sedangkan kalender masehi (syamsiyah) berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari.

Namun, lebih dari sekadar sistem penanggalan, dalam Islam setiap bulan memiliki makna dan keistimewaan tersendiri.


Keutamaan Bulan Muharram Menurut Al-Qur’an

Sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan… di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus…”

Ayat ini menegaskan bahwa tidak semua bulan memiliki kedudukan yang sama. Empat bulan yang dimuliakan di antaranya adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

baca juga : Pelantikan Pengcab KKI Bandar Lampung di Universitas Teknokrat Indonesia, Wali Kota Eva Dwiana Janjikan Hibah & Kendaraan


Seruan untuk Meningkatkan Ibadah di Bulan Haram

Karena kemuliaan bulan-bulan tersebut, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti:

  • Berpuasa sunah
  • Memperbanyak dzikir
  • Bersedekah
  • Menjalin solidaritas sosial

Muharram menjadi waktu terbaik untuk introspeksi diri, memperbaiki amal, dan menumbuhkan rasa cinta kepada Allah SWT.

penulis : elsandria

More From Author

Kemarahan Terhadap Wasit Setelah Hammarby vs Charleroi Berakhir Tanpa Gol

BPBD Sulteng Laporkan Penambahan Kerusakan Rumah di Poso Akibat Gempa M 6,0

BPBD Sulteng Laporkan Penambahan Kerusakan Rumah di Poso Akibat Gempa M 6,0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories