Kritikus Menyebut The Fantastic Four: First Steps Membawa Marvel Kembali ke Jalur yang Tepat
The Fantastic Four: First Steps, reboot superhero terbaru dari Marvel, mendapatkan sambutan positif dari banyak kritikus yang menyebut film ini sebagai langkah besar untuk studio tersebut. Menurut The Telegraph, film ini adalah “film terbaik Marvel dalam dekade terakhir”, sementara The Guardian menyatakan bahwa Marvel telah “mendapatkan kembali semangatnya”.
Namun, tidak semua kritikus terkesan. The Independent menyebut film ini sebagai “bukan bencana, tapi bukan Superman juga”, mengingat meskipun film ini menawarkan nuansa retro yang menyenangkan, ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.
Baca juga : Terbang Hemat dengan Kartu Kredit Mandiri: Cashback Hingga Rp2,5 Juta di SOTF 2025
Reboot Kedua yang Lebih Sukses Setelah Kegagalan 2015
The Fantastic Four: First Steps hadir sebagai reboot kedua setelah adaptasi 2015 yang gagal di box office dan kurang diterima oleh kritikus. Dalam versi baru ini, Pedro Pascal memerankan Mister Fantastic, Vanessa Kirby sebagai Invisible Woman, Joseph Quinn sebagai Human Torch, dan Ebon Moss-Bachrach sebagai The Thing. Film ini berlatar tahun 1960-an dan menghadirkan ancaman besar dari Galactus yang diperankan oleh Ralph Ineson serta Silver Surfer yang diperankan oleh Julia Garner.
Tinjauan Positif dari Kritikus Terkenal
Robbie Collin dari The Telegraph memberikan empat bintang untuk film ini, menyatakan bahwa reboot ini “merupakan awal dari babak baru yang menarik untuk Marvel”. Dia mengapresiasi bagaimana film ini menghadirkan karakter yang lebih manusiawi dengan pengembangan yang menyentuh, terutama melalui casting yang cerdas.
“Salah satu hal yang menyegarkan tentang film ini adalah kemampuan para pemain utama untuk memerankan karakter-karakter dengan kehangatan dan kemanusiaan, yang membuat para pahlawan ini lebih relatable,” ujar Collin.
The Fantastic Four: First Steps Memadukan Nuansa Retro dengan Dunia Superhero
The Guardian, dalam tinjauan tiga bintang, memuji film ini sebagai “sebuah tontonan hiburan yang seru” dalam dunia fantasi yang penuh dengan kegilaan. Kritikus Peter Bradshaw menyatakan bahwa film ini menawarkan “fun yang tidak rumit”, meskipun ada elemen yang terasa klise, seperti akhir yang melibatkan kehancuran kota oleh AI. Meski demikian, film ini berhasil mengangkat genre superhero tanpa terasa terlalu berlebihan.
Penampilan Karakter dan Dinamika Keluarga
Kritikus dari The Independent, Clarisse Loughrey, juga memberikan tiga bintang, menyebutkan bahwa meskipun karakter Sue Storm yang diperankan oleh Vanessa Kirby adalah bintang utama, film ini masih terjebak dalam “banter yang tidak lucu” dan terlalu menghindari risiko. Namun, Loughrey menyoroti bahwa pernikahan antara Reed dan Sue Storm membawa dilema etis yang menarik, meskipun itu terpecahkan terlalu cepat.
Marvel Menghadirkan Karakter Baru dengan Sentuhan Segar
Sutradara Matt Shakman menjelaskan bahwa The Fantastic Four: First Steps hadir dengan pendekatan “dalam dunia sendiri”, yang berarti penonton tidak perlu khawatir mengikuti 36 film MCU sebelumnya untuk memahami cerita ini. Penampilan John Malkovich yang semula dijadwalkan sebagai Red Ghost juga terpaksa dihapus dari film, yang menjadi keputusan menyedihkan menurut Shakman.
Rencana Besar Marvel untuk Masa Depan
Kevin Feige, kepala Marvel, menyebutkan bahwa studio memiliki “rencana tujuh tahun” yang mencakup rilis film Spider-Man: Brand New Day pada musim panas 2026, diikuti oleh dua film Avengers. Feige juga menekankan pentingnya kesederhanaan dalam pengenalan karakter dan cerita, terinspirasi oleh keberhasilan DC Comics dengan film Superman yang baru. Feige berpendapat bahwa pendekatan yang lebih langsung dan mudah diakses bisa membawa kesegaran bagi penggemar superhero yang mulai merasa kelelahan.
Baca juga : Muhammad Abdullah Azzam Siswa SMA Al Kautsar Lolos Program Pelajar Lampung di Parlemen
The Fantastic Four: First Steps Menghadirkan Keseimbangan Antara Komedi dan Sains Fiksi
Film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang menghibur, tetapi juga mengangkat tema kolaborasi global dan kerja sama, menyajikan pahlawan yang saling mendukung untuk melindungi Bumi. Menurut Dan Jolin dari Empire, film ini “penuh dengan ketulusan”, meskipun tidak mencapai titik tertinggi dalam komedi seperti beberapa film Marvel lainnya.
Penulis: Naysila pramuditha azh zahra