Alasan Mengapa Padel Semakin Populer di Indonesia

Alasan Mengapa Padel Semakin Populer di Indonesia

Olahraga padel kini semakin mendapatkan perhatian di Indonesia, dengan popularitas yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Tidak hanya di Jakarta, olahraga ini juga mulai meluas ke kota-kota lain seperti Bandung. Banyak yang memprediksi padel akan menjadi olahraga yang semakin digemari di masa depan, dan ada beberapa alasan yang mendasari tren ini.

Baca Juga: Emiten Baru Melejit 776%, Market Cap Langsung Capai Rp 207 Triliun

1. Padel Mudah Dimainkan untuk Semua Usia

Hartono Soekwanto, seorang pegiat padel di Bandung, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama padel semakin digemari adalah karena olahraga ini mudah dimainkan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang tua. “Padel sangat cocok untuk rekreasi sehat bersama keluarga karena dapat dimainkan oleh semua kalangan usia,” ujar Hartono.

2. Perbedaan Padel dengan Tenis: Lapangan Lebih Kecil dan Lebih Mudah

Meskipun padel terlihat mirip dengan tenis, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang membuatnya lebih mudah dimainkan, terutama bagi pemula. Salah satu perbedaan utama adalah ukuran lapangannya yang lebih kecil. Lapangan padel memiliki panjang 20 meter dan lebar 10 meter, yang hanya sepertiga dari ukuran lapangan tenis standar. Ukuran lapangan yang lebih kecil ini memudahkan pemain untuk bergerak dan mengurangi kebutuhan fisik yang berat, terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun.

3. Keamanan dan Kenyamanan Lapangan Padel untuk Pemain Usia 40+

Selain ukuran lapangan, permukaan lapangan padel juga lebih aman dibandingkan lapangan tenis. “Lantai lapangan padel lebih empuk, sehingga lebih aman bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun yang biasanya sering mengalami masalah persendian,” jelas Hartono. Sepatu padel yang didesain khusus juga membantu memberikan kenyamanan saat bermain, sehingga olahraga ini dapat dilakukan dengan lebih nyaman oleh orang-orang yang lebih tua.

4. Mengapa Padel Menjadi Pilihan Olahraga di Usia Tua

Hartono, yang sebelumnya aktif bermain tenis, beralih ke padel karena alasan usia. Ia menjelaskan bahwa pada usia di atas 40 tahun, gerakan di lapangan tenis menjadi lebih sulit dan membutuhkan usaha lebih banyak untuk mengejar bola. Padel, dengan gerakan yang lebih terbatas namun tetap menantang, menjadi alternatif yang lebih baik untuk olahraga yang aman dan menyenangkan. “Di usia seperti saya, sulit untuk bergerak di lapangan tenis, sementara padel lebih memungkinkan saya untuk tetap aktif tanpa terlalu memaksa tubuh,” tambahnya.

5. Manfaat Kesehatan dari Bermain Padel

Selain sebagai olahraga yang menyenangkan, padel juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Hartono mengungkapkan bahwa bermain padel secara teratur membuat tubuhnya lebih sehat dan bugar. Bahkan, ia merasa olahraga ini membantu menstabilkan gula darahnya. “Padel bagus untuk penderita diabetes, karena tidak terlalu banyak berlari, namun tetap memberikan latihan kardio yang cukup tanpa membuat jantung bekerja terlalu keras,” kata Hartono.

6. Risiko Cedera yang Minim di Padel dan Pentingnya Pemanasan

Meskipun padel memiliki risiko cedera yang relatif rendah, Hartono menekankan pentingnya pemanasan yang baik sebelum bermain. Hal ini penting karena raket padel lebih berat dibandingkan raket tenis, yang bisa menyebabkan cedera pada siku atau sendi tangan jika tidak dipersiapkan dengan baik. Raket padel untuk pemula memiliki berat sekitar 335 hingga 355 gram, yang hampir setara dengan raket yang digunakan oleh pemain tenis profesional seperti Novak Djokovic. Oleh karena itu, pemanasan yang tepat di bagian tangan, siku, dan bahu sangat dianjurkan.

7. Keamanan Lapangan Padel: Standar yang Harus Diperhatikan

Hartono juga mengingatkan tentang pentingnya fasilitas lapangan yang aman. Lapangan padel harus sesuai dengan standar internasional untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemain. Ia memberikan contoh salah satu lapangan padel di Bandung yang telah memenuhi standar internasional, yaitu PadelPlush. Lapangan ini memiliki permukaan yang rata, datar, dan atap yang cukup tinggi untuk memastikan sirkulasi udara yang baik.

8. Padel: Olahraga Rekreasi dan Prestasi

Padel kini bukan hanya menjadi olahraga rekreasi keluarga, tetapi juga diakui sebagai olahraga prestasi. Bahkan, padel telah menjadi bagian dari KONI. Meskipun saat ini olahraga ini masih dianggap sebagai tren musiman, Hartono yakin bahwa dalam waktu dekat akan ada seleksi alam yang membedakan antara mereka yang serius menggeluti padel dan yang hanya mengikuti tren.

Baca Juga: Jaringan Nirkabel vs Kabel: Mana yang Lebih Unggul?

Kesimpulan: Padel Semakin Populer di Indonesia

Padel terus berkembang di Indonesia, menjadi pilihan olahraga yang tidak hanya mudah diakses dan menyenangkan, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan. Dengan semakin banyaknya fasilitas yang sesuai standar dan dukungan dari para pegiat olahraga ini, padel diprediksi akan terus populer dan menjadi pilihan olahraga utama, tidak hanya sebagai hobi tetapi juga sebagai olahraga prestasi di masa depan.

Penulis: Afira Farida Fitriani

More From Author

Saham Alamtri (ADRO) Diserbu Investor, Lonjakan 6,6% di Tengah Tekanan Batu Bara

Saham Alamtri (ADRO) Diserbu Investor, Lonjakan 6,6% di Tengah Tekanan Batu Bara

Popularitas Padel Meningkat Pesat di Indonesia: Akankah Bertahan Lama?

Popularitas Padel Meningkat Pesat di Indonesia: Akankah Bertahan Lama?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories