Lonjakan Harga Grup ADRO Jadi Sorotan Pasar
Beberapa emiten naungan Grup ADRO—yakni ADRO, ADMR, dan AADI—menjadi sorotan setelah mengalami reli harga yang signifikan. Sebagai saham grup yang dimiliki oleh Garibaldi ‘Boy’ Thohir, ketiganya mencatat kenaikan tajam dalam waktu singkat, menarik perhatian investor institusi dan ritel. Lalu, apa saja pemicunya?
ADMR: Isu Produksi Batu Bara Metalurgi China Jadi Pemicu Domestik
Pendorong terbesar datang dari ADMR (Adaro Minerals Indonesia), yang memimpin penguatan saham grup. Lonjakan harga dipicu oleh laporan tentang inspeksi tambang batu bara metalurgi di China, yang berpotensi memangkas suplai global dan mendorong harga naik. Produksi di provinsi Shanxi—penyumbang 30% batu bara metalurgi China—terkena dampak regulasi ketat mengenai keselamatan dan kapasitas yang memaksa sejumlah tambang mengurangi output. Sentimen ini memicu ekspektasi naiknya harga global, yang kemudian direspons positif oleh pasar terhadap saham-saham terkait seperti ADMR, UNTR, dan DOID Instagram+15Mikirin Duit+15Mikirin Duit+15.
ADRO: Divestasi AADI, Buyback Jumbo, dan Prospek Smelter Aluminium
Aksi Buyback Rp3 Triliun
ADRO mengumumkan telah merealisasikan aksi buyback sebesar Rp3 triliun sejak Juni–Juli 2025, dengan harga rata-rata pembelian sekitar Rp1.813–1.815 per lembar. Hal ini meningkat dari target awal Rp4 triliun. Pengumuman ini menjadi sinyal kuat bagi pasar soal adanya dukungan harga internal dari perusahaan sendiri Mikirin Duit+1Investing.com Indonesia+1.
baca juga : Instal Windows Cepat dan Mudah, Coba Metode Ini
Prospek ADMR Mendorong Kinerja Induk
Kenaikan prospek ADMR seperti insfrastruktur smelter aluminium, proyek PLTB, dan potensi ekspor energi membuat ADRO sebagai induk perusahaan menarik untuk investor. Potensi ini semakin diperkuat oleh spin-off AADI yang memberi ADRO akses pembiayaan hijau dan memperkuat struktur korporasi grup secara keseluruhan PT. Kontan Grahanusa Mediatama+1Investing.com Indonesia+1.
Desas-desus bahwa ADRO telah menyelesaikan sebagian divestasi AADI dan prospektus right issue semakin menaikkan ekspektasi pasar terhadap potensi korporasi Grup ADRO Bisnis.com+15teguhhidayat.com+15Mikirin Duit+15.
AADI: Spekulasi Korporat dan Antisipasi Right Issue
AADI (Adaro Andalan Indonesia) juga menguat meski korelasinya dengan ADMR tidak langsung. Kenaikan terjadi di tengah spekulasi adanya aksi korporasi, seperti right issue atau akuisisi setelah laporan keuangan kuartal II 2025. Meskipun belum ada buyback terkonfirmasi oleh AADI, calon aksi korporat ini cukup membuat investor berpikir optimis terhadap sahamnya Mikirin Duit.
Secara fundamental, AADI memiliki cadangan batu bara eceran besar dengan kalori menengah, cadangan hingga 80 tahun, dan akses kas segar US$1 miliar yang membuka peluang ekspansi organik maupun akuisisi, termasuk PLTU dan tambang kalori tinggi di masa depan PT. Kontan Grahanusa Mediatama.
Tiga Pilar yang Membentuk Lonjakan Grup ADRO
1. Sentimen Global Batu Bara Metalurgi
Pengecekan tambang di China dan minimnya suplai memicu lonjakan harga batu bara kokas, yang langsung berdampak pada saham ADMR dan ADRO.
2. Manuver Korporasi Buyback
Realiasi buyback oleh ADRO memberikan sentimen kuat pasar bahwa perusahaan siap menstabilkan harga dan memiliki dukungan internal atas sahamnya.
3. Proyeksi Bisnis Hijau Jangka Panjang
Ekspansi ke smelter aluminium, pembangkit energi terbarukan PLTB dan pembagian dividen ADMR menjanjikan potensi pertumbuhan profit jangka menengah-panjang MStock+10PT. Kontan Grahanusa Mediatama+10Mikirin Duit+10Bisnis.comInvesting.com Indonesia.
Riwayat Kenaikan & Data Transaksi
Saham | Lonjakan Harga | Catatan Transaksi |
---|---|---|
ADMR | Naik hingga +23% dalam dua hari trading | Dipicu sentimen suplai batu bara China Bloomberg Technoz+3Instagram+3Investing.com Indonesia+3 |
ADRO | Reli harga hingga di atas Rp2.000 | Net buy institusi sekitar Rp358 miliar, transaksi hingga 270 juta saham senilai Rp626 miliar MStockBisnis.comBisnis.com |
AADI | Menguat moderat meski korelasi lemah dengan ADMR | Spekulasi right issue mulai meningkat menjelang laporan keuangan kuartal II Mikirin DuitMikirin Duit |
Apakah Lonjakan Ini Stabil atau Momentum Sesaat?
Tanda Jangka Pendek
- Harga global batu bara metalurgi sedang jatuh; reli saat ini lebih didorong ekspektasi pasokan menurun daripada fundamental jangka panjang.
- Dipenuhi aksi ambil untung setelah tahap reli menyebabkan volatilitas tinggi dan koreksi teknikal potensi terjadi Mikirin Duithttps://www.idxchannel.com/.
Tanda Jangka Panjang
- Proyeksi ADMR sebagai cash cow Grup ADRO dengan rencana ekspor energi dan produk aluminium menjanjikan pertumbuhan EBITDA dan pendapatan konsolidasi ke depan.
- AADI masih dalam tahap right issue dan prospek bisnis batubara thermal serta projek PLTU bisa menjadi katalis setelah realisasi korporat.
penulis : Bagas Reyhan N.