Strategi Impor Terburu-Buru dari Asia Sekarang Jadi Biang Masalah
Puma mengalami tekanan besar di pasar AS setelah mengambil langkah cepat mengimpor stok dari Asia untuk menghindari tarif baru. Namun, permintaan yang lembek membuatnya justru menumpuk inventaris—dan memaksa brand ini melakukan diskon besar demi membersihkan gudang, padahal mereka juga merencanakan kenaikan harga kuartal empat mendatang untuk menutupi biaya tarif (turn0news15).
📊 Lonjakan Inventaris dan Penurunan Penjualan di AS
- Persediaan Puma melonjak 18,3% secara tahunan, terutama di wilayah Amerika Utara dengan nilai mencapai €2,15 miliar
- Sementara itu, penjualan di kawasan sama anjlok 9,1% YoY, memperparah tekanan persediaan yang mengendap saat permintaan melemah (turn0news15)
- Pendapatan grosir—yang menyumbang 75% dari total bisnis Puma—turun 6,3% pada triwulan kedua, menggambarkan turunnya kepercayaan retailer (turn0news15).
penulis : Dari Hobi Menjadi Profesi Karier Teknisi yang Menjanjikan
🎯 Tarif Makan Sekitar €80 Juta dari Laba Kotor
Puma mengungkap bahwa tarif AS akan memotong laba kotor tahunan hingga sekitar €80 juta, yang memperparah tekanan keuangan perusahaan. Dirut Keuangan Puma menyebutkan bahwa strategi impor cepat justru membuat perusahaan harus memberi diskon besar, bukan sebaliknya memaksimalkan margin (turn0news15).
🧩 Strategi Merespons Tantangan
- Puma mengurangi pesanan mendatang agar mencocokkan volume produk dengan permintaan yang melambat
- Perusahaan menyatakan niat menaikkan harga mulai kuartal keempat, namun hal ini sulit dilakukan karena tekanan inventaris tinggi dan daya beli konsumen melemah
- CEO baru Arthur Hoeld menyebut 2025 sebagai tahun “reset”, dan menargetkan pemulihan di 2026 dengan renovasi strategi dan produk (turn0news15; turn0news21).
📌 Tantangan Tarif di Tengah Pasar yang Drept
Kasus Puma menjadi gambaran konkret dilema pelaku retail dan brand global:
- Harus menjaga suplai agar rak toko terisi menjelang musim belanja seperti back-to-school
- Tapi tarif yang tinggi menghasilkan biaya lebih besar ketika stok terlanjur di gudang
- Retailer terperangkap antara kebutuhan menjaga pasokan dan menjaga margin saat konsumen menahan belanja
Para analis memperingatkan bahwa menaikkan harga mungkin tidak mudah diterapkan di pasar AS, terutama karena daya saing brand Puma cenderung menurun di sana (turn0news15).
baca juga : Dosen Teknokrat Menjadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional ICTERLT 2025
🧠 Pelajaran Bisnis dari Puma
Aspek | Dampak / Pelajaran |
---|---|
Strategi impor cepat | Bisa jadi risiko jika permintaan turun mendadak |
Manajemen inventaris | Inventaris tinggi bisa menggerus margin dan membuat diskon tak terhindarkan |
Tarif perdagangan | Biaya ekstra dari tarif harus diantisipasi dalam pengelolaan rantai pasokan |
Kebutuhan fleksibilitas | Penyesuaian cepat terhadap permintaan pasar sangat penting untuk merek global |
penulis : Bagas Reyhan N.