Penurunan Harga Mendadak Setelah Revisi Pandangan Bisnis dan Peringatan Kinerja
Saham Puma turun tajam antara 17% sampai 18% di pasar Eropa pada Jumat lalu setelah perusahaan merevisi perkiraan penjualan dan laba tahun 2025, serta memperingatkan akan membukukan rugi di akhir tahun. Langkah ini terjadi setelah performa kuartal kedua yang lebih lemah dari ekspektasi, sementara tarif impor AS disebut sebagai salah satu penyebab utama menurunnya margin keuntungan ― terutama karena cost tambahan sekitar €80 juta yang dibebankan perusahaan dari proteksi tarif tersebut Reuters+8Reuters+8MarketWatch+8.
baca juga : Tak Perlu Kabel! Internet Makin Praktis dengan Nirkabel
👟 Penurunan Volume Penjualan Dampak Langsung terhadap Pandangan Bisnis
- Puma menurunkan proyeksi tahunannya dari pertumbuhan penjualan low–mid single digit menjadi penurunan setidaknya 10% Reuters+1MarketWatch+1.
- Laporan kuartal II mencetak penurunan penjualan sebesar 9,1% di Amerika Utara dan 3,9% di Eropa, dengan pendapatan total kuartal sebesar €1,94 miliar, lebih rendah dari perkiraan analis tentang target atas €2 miliar Cinco Días+2Reuters+2Reuters+2.
💸 Dampak Tarif Impor AS Sudah Memukul Margin
- Puma diprediksi akan kehilangan sekitar €80 juta dari laba kotor tahunannya akibat tarif AS, meski sudah melakukan optimisasi rantai pasok dan menaikkan harga produk di AS sejak Oktober mendatang NBC Los Angeles+5Reuters+5theguardian.com+5.
- Produksi yang bergantung pada negara seperti Tiongkok, Vietnam, Bangladesh, dan Kamboja membuat perusahaan kehujanan tarif proteksionis AS yang semakin tinggi menambah tekanan biaya operasional.
🧭 Identitas Merek Terguncang & Strategi Rebranding
- Puma dinilai mengalami krisis identitas merek yang makin memperparah tekanan di pasar, khususnya menjelang comeback Nike di musim gugur/dingin 2025 MarketWatchft.com.
- CEO baru dari Adidas, Arthur Hoeld, yang menjabat sejak 1 Juli, mengakui bahwa perusahaan perlu “course‑correct” atau merombak strategi brand secara lebih mendasar, bukan hanya tweaking harga atau stok Reuters+5Reuters+5ft.com+5.
📉 Tingginya Inventaris Jadi Risiko Tambahan
- Inventaris Puma melonjak setinggi €2,15 miliar, naik 10% dari tahun sebelumnya, salah satu indikasi perusahaan menumpuk stok saat permintaan melambat ft.com+10MarketWatch+10null+10.
- Ini membatasi ruang bagi Puma untuk menaikkan harga dan mengurangi margin diskon, sehingga pasar merespons negatif saat perusahaan mengantisipasi perbaikan di 2026 ft.comMarketWatch.
baca juga : Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Duta Remaja Berbakat Lampung 2025 Chika, Selangkah Lebih Maju
Tabel Ringkasan Dampak Bisnis
Faktor | Dampak |
---|---|
Penjualan melemah | Proyeksi pertumbuhan dijatuhkan menjadi penurunan ≥ 10% |
Rugi operasional (EBIT) | Puma kini memperkirakan kerugian operasional di 2025 |
Inflasi Tarif AS | Biaya tambahan sekitar €80 juta dari tarif impor |
Inventaris yang tinggi | Rp2,15 miliar persediaan yang membebani strategi diskon dan margin |
Krisis identitas merek | Produk retro seperti Speedcat gagal menggerakkan pasar |
Rebranding yang wajib dijalankan | CEO baru memimpin rencana restrukturisasi strategis dan produk baru |
penulis : Bagas Reyhan N.