Macron Berencana Akui Palestina Sebagai Negara
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, baru-baru ini mengungkapkan niatnya untuk mengakui Palestina sebagai negara. Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu, 26 Juli 2025, dan direncanakan akan diumumkan secara resmi di Sidang Umum PBB pada bulan September mendatang. Menurut Macron, keputusan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.
“Sebagai bagian dari komitmen bersejarah untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan, saya memutuskan untuk mengakui Negara Palestina,” kata Macron dalam pernyataannya melalui media sosial. Menurutnya, langkah ini menjadi penting untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Gaza serta memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terdampak perang.
Baca juga: BPJS Kesehatan Parepare Perkenalkan Layanan BPJS Online untuk Memudahkan Akses JKN
Trump Ejek Pernyataan Macron: “Tidak Berbobot”
Pernyataan tersebut mendapatkan respons dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengecam rencana Macron. Trump menilai pernyataan Macron tentang pengakuan negara Palestina tidak memiliki bobot yang berarti dalam situasi geopolitik saat ini.
“Dia orang yang sangat baik, saya menyukainya, tetapi pernyataan itu tidak berbobot,” kata Trump kepada wartawan yang menanyakan tanggapannya. Trump menyarankan bahwa langkah tersebut lebih bersifat simbolis ketimbang menyelesaikan masalah yang ada.
Konflik Gaza: Trump Menyalahkan Hamas
Selain merespons pernyataan Macron, Trump juga menyalahkan kelompok Hamas atas kegagalan perundingan gencatan senjata yang sempat dilaksanakan di Doha, Qatar. Menurut Trump, Hamas tidak tertarik untuk mencapai kesepakatan damai dengan Israel.
“Sayang sekali, Hamas sebenarnya tidak ingin membuat kesepakatan. Saya pikir mereka lebih memilih untuk mati,” ujar Trump.
Proses mediasi antara delegasi Israel dan Hamas sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Namun, AS akhirnya mundur dari perundingan karena ketegangan yang terus meningkat. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa meskipun pihak Israel menarik negosiatornya, mereka masih akan terus berupaya untuk mencapai kesepakatan.
Baca juga: Muhammad Abdullah Azzam Siswa SMA Al Kautsar Lolos Program Pelajar Lampung di Parlemen
Macron Fokus pada Perdamaian dan Bantuan Kemanusiaan
Dalam pernyataannya, Presiden Macron menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menghentikan perang yang sedang berlangsung di Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak. Macron juga menekankan pentingnya menjaga komitmen untuk perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.
“Yang paling mendesak saat ini adalah mengakhiri perang di Gaza dan memberikan bantuan kepada warga sipil yang membutuhkan,” tambah Macron. Menurutnya, perdamaian yang sejati masih mungkin tercapai jika langkah-langkah diplomatik yang tepat diambil.
Penulis: Fiska Anggraini