Baku Tembak di Baghdad: 1 Tewas, Pasukan PMF Serbu Kementerian

Baku Tembak di Baghdad: 1 Tewas, Pasukan PMF Serbu Kementerian

Ketegangan Memuncak Saat PMF Rebut Gedung Kementerian Pertanian

Satu anggota kepolisian tewas dan 14 pejuang ditahan dalam baku tembak yang terjadi di distrik Karkh, Baghdad. Insiden ini bermula saat anggota Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), kelompok paramiliter yang diakui negara dan dekat dengan Iran, menyerbu gedung Kementerian Pertanian saat proses pelantikan direktur baru.

Baca Juga : Penyebab Retaknya Rumah Tangga Ruce Nuenda dan Aryo Wiratama: KDRT dan Isu Selingkuh

Kementerian Dalam Negeri Irak menyatakan bahwa para penyerbu mengacaukan rapat resmi dan menyebabkan kepanikan di kalangan pegawai. Tim tanggap darurat polisi yang merespons kejadian tersebut mendapat serangan tembakan hingga beberapa petugas mengalami luka-luka.

Pemerintah Irak Tegas: Tidak Toleransi Aksi Intimidasi

Dalam pernyataannya, kementerian menegaskan bahwa tidak akan mentoleransi upaya pihak mana pun yang mencoba memaksakan kehendak melalui kekerasan dan mengancam institusi negara. Kejadian ini menyoroti kembali bagaimana kelompok bersenjata masih memiliki pengaruh besar dalam dinamika politik dan keamanan Irak.

PMF: “Tidak Ingin Memperkeruh Situasi”

PMF, yang secara lokal dikenal sebagai Hashd al-Shaabi, awalnya dibentuk untuk melawan ISIS. Meski kini sudah diintegrasikan ke dalam militer resmi Irak, beberapa faksi PMF tetap memiliki hubungan erat dengan Teheran.

Sumber keamanan dan saksi di lokasi menyebutkan bahwa penyerbuan tersebut bertujuan untuk menggagalkan pengangkatan pejabat baru. Menurut keterangan pihak rumah sakit dan kepolisian, satu polisi tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam bentrokan tersebut.

Komando Operasi Gabungan Irak yang berada di bawah arahan Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani menyatakan bahwa para pelaku telah diserahkan ke pengadilan. Mereka diketahui berasal dari Brigade 45 dan 46 PMF, yang kerap dikaitkan dengan kelompok milisi kuat pro-Iran, Kataib Hezbollah.

Seorang anggota Kataib Hezbollah yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa satu pejuangnya tewas dan enam lainnya terluka. Ia menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak berniat memperburuk keadaan dan siap mengikuti proses hukum yang berlaku.

Al-Sudani Bentuk Tim Investigasi Khusus

Menanggapi situasi yang memanas, Perdana Menteri Al-Sudani langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden tersebut secara menyeluruh. Kejadian ini memperlihatkan rapuhnya sistem keamanan Irak dan batas tipis antara otoritas negara dengan kekuatan milisi.

Perebutan Pengaruh Iran-AS di Irak Terus Berlanjut

Sejak invasi Amerika Serikat ke Irak tahun 2003, persaingan antara Iran dan AS dalam mempengaruhi pemerintahan Irak terus berlangsung. PMF yang dibentuk tahun 2014 untuk melawan ISIS menjadi salah satu alat utama pengaruh Iran di Irak.

Baca Juga : Bagaimana Routing Membantu Meningkatkan Koneksi Internet Anda

Pada 2017, PMF secara resmi dilegalkan melalui undang-undang meskipun mendapat penolakan dari Kementerian Dalam Negeri dan Pertahanan Irak. Pengawasan terhadap PMF kemudian dialihkan ke penasihat keamanan nasional Irak, memperkuat posisi mereka dalam struktur pemerintahan.

Penulis : Tamtia Gusti Riana

More From Author

Ketegangan Trump dan Jerome Powell Viral: Apa Latar Belakang Perseteruan Ini?

Ishiba Tolak Pernyataan Bersama Soal Tarif AS — Detil Kesepakatan Mulai Terungkap

IP Address: Dasar Penting yang Harus Diketahui Semua Orang

GOOGL Diprediksi Jadi Jawara Baru di Pasar Saham, Ini Alasannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories