Kronologi Peristiwa
Sebuah insiden kekerasan bersenjata terjadi di ibu kota Irak, Baghdad, pada Minggu, ketika sejumlah anggota Popular Mobilisation Forces (PMF) menyerbu gedung Kementerian Pertanian. Peristiwa tersebut menewaskan satu petugas kepolisian dan menyebabkan 14 anggota PMF ditahan. Insiden ini memicu keprihatinan luas terkait stabilitas keamanan dan upaya intervensi terhadap lembaga negara oleh kelompok bersenjata.
Baca juga: Seri Infinix Hot 60 memulai debut globalnya
Penyerbuan Saat Pelantikan Pejabat Baru
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Irak, para milisi menyerbu gedung kementerian di distrik Karkh, Baghdad barat, saat sedang berlangsung pelantikan direktur baru. Penyerbuan itu mengganggu jalannya rapat resmi, menciptakan kepanikan di antara staf kementerian.
Ketika pasukan polisi datang merespons laporan gangguan, mereka disambut tembakan oleh kelompok bersenjata tersebut. Tembakan itu menyebabkan korban luka-luka dari aparat keamanan, dan satu polisi dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Tanggapan Pemerintah Irak
Pemerintah Irak, melalui Kementerian Dalam Negeri, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk ancaman terhadap lembaga negara oleh pihak mana pun.
“Kami tidak akan membiarkan siapa pun memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan dan mengancam institusi negara,” tegas juru bicara kementerian.
Baca juga : Muhammad Abdullah Azzam Siswa SMA Al Kautsar Lolos Program Pelajar Lampung di Parlemen
Siapa Itu PMF?
Popular Mobilisation Forces (PMF) adalah payung organisasi paramiliter yang secara resmi diakui oleh negara Irak. PMF terdiri dari berbagai kelompok bersenjata yang sebagian memiliki kedekatan ideologis dan strategis dengan Iran. Walaupun memiliki kontribusi dalam melawan ISIS, beberapa faksi PMF sering dikritik karena melakukan tindakan di luar kendali pemerintah, termasuk campur tangan dalam proses politik dan administrasi negara.
Penulis : Eka sri indah lestary