Alphabet Inc. (kode saham GOOG, Class C) baru saja melaporkan hasil kuartal II 2025 yang kuat, mencatat pendapatan $96,43 miliar dan EPS $2,31, melebihi ekspektasi analis Nasdaq+11Business Insider+11InvestorPlace+11Investopedia. Saham sempat turun pasca pengumuman peningkatan belanja modal, namun kembali pulih dalam sesi perdagangan setelahnya.
baca juga : Ingin File Transfer Kilat? Kabel Cross Jawabannya!
💼 1. Laporan Keuangan & Pangsa AI‑Cloud
- Pendapatan tumbuh ~14% YoY, dengan kontribusi utama dari Search (+11%) dan Google Cloud (+32%) yang mencapai sekitar $13,6 miliar Business Loans+4Business Insider+4IT Pro+4.
- Fitur AI seperti AI Overviews telah digunakan oleh lebih 2 milyar pengguna, sementara Gemini Composite Chatbot memiliki 450 juta pengguna bulanan, dan fitur AI Mode di Search menggaet 100 juta pengguna di AS dan India sejak peluncurannya Mei lalu Business Insider+1Investopedia+1.
🔧 2. Belanja Modal Besar: Strategi Jangka Panjang
- Alphabet menaikkan CAPEX 2025 dari $75 miliar menjadi $85 miliar, sebagai respons terhadap kebutuhan infrastruktur untuk AI dan cloud amid kekurangan chip dan meningkatnya permintaan servicer cloud Business Insider+2MarketWatch+2IT Pro+2.
- Sebagian besar dana CAPEX dialokasikan untuk server, pusat data, dan jaringan ($22,4 miliar di Q2) guna memperkuat kapasitas AI dan layanan cloud IT Pro.
⚙️ 3. Kekuatan Fundamental & Posisi Pasar
- Forward P/E sekitar 18–19×, relatif lebih rendah dibanding pesaing seperti Amazon (~38×) dan Microsoft (~32×), walaupun memiliki pertumbuhan serupa (~14%) dan margin profit tinggi (operating margin ~32%) Nasdaq+1Reddit+1.
- Kas senilai >$95 miliar dan program buyback saham sebesar $70 miliar memberikan fleksibilitas finansial tinggi dan potensi pengembalian nilai kepada pemegang saham GuruFocustheafricalogistics.com.
- Ekosistem bisnis Alphabet sangat terdiversifikasi: dominasi di Google Search, YouTube (iklan tumbuh ~13–14%), Google Cloud, Waymo, dan inisiatif “Other Bets” seperti quantum computing dan smart home Business Loans+4InvestorPlace+4theafricalogistics.com+4.
🚩 4. Risiko & Faktor yang Perlu Diwaspadai
- Regulasi & antitrust di AS dan UE tetap menjadi ancaman, termasuk potensi denda besar atau spinoff unit seperti YouTube—dapat mengurangi integrasi data dan kekuatan AI Alphabet The Markets Caféinvestmentinsightdaily.com.
- Kompetisi AI intensif dari platform seperti ChatGPT, Perplexity, Claude, dan AI Amazon (Nova) dapat mengancam dominasi Google Search jika monetisasi AI tidak optimal Reddit.
- Fluktuasi CAPEX besar bisa menekan margin jangka pendek dan menimbulkan tekanan harga saham hingga rebound memerlukan waktu Business InsiderInvestorPlace.
✔️ 5. Apakah Sekarang Waktunya Membeli GOOG?
✅ Alasan untuk Beli:
- Valuasi undervalued dengan P/E lebih rendah dibanding kompetitor, sementara pendapatan dari cloud dan AI terus tumbuh kuat.
- Momentum teknikal yang membaik: Investor Business Daily mencatat peningkatan Relative Strength Rating GOOG menjadi 71 dengan potensi breakout di $208,70 jika volume trading tinggi Morning StrongInvestors.
- Divergensi sentimen pasar: meskipun sebagian investor bearish (Indeks Fear & Greed ~39), nilai fundamental jangka panjang tetap kuat bagi investor yang sabar theafricalogistics.com.
⚖️ Pendekatan Disarankan:
- Investor jangka panjang dapat memanfaatkan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA), terutama untuk entry point di bawah $200.
- Bagi investor yang lebih konservatif atau lebih memperhatikan risiko regulasi, menunggu indikasi breakout teknis atau perbaikan sentimen lebih bijaksana.
📊 Tabel Ringkasan Analisis GOOG
Faktor Utama | Dampak & Insight |
---|---|
Kinerja Q2 kuat | Pendapatan, EPS, dan AI adoption melebihi ekspektasi |
CAPEX besar = peluang jangka panjang | Investasi besar meskipun menekan margin jangka pendek |
Valuasi relatif murah | P/E 18–19× vs peer tinggi; potensi undervalued |
Risiko regulasi & kompetisi | Antitrust dan persaingan AI dapat mengguncang operasional |
Momentum teknikal meningkat | RS Rating naik, breakout potensial di $208,70 |
Strategi investasi saran | DCA di bawah $200, fokus panjang vs volatilitas jangka pendek |
baca juga : Dosen Tetap FTIK Universitas Teknokrat Indonesia Raih Gelar Doktor dari UGM
✅ Kesimpulan: GOOG Layak Jadi Pertimbangan Investasi Sekarang
Alphabet (GOOG) tetap menjadi aset investasi yang solid di tengah revolusi AI dan ekspansi cloud. Meskipun belanja modal besar dan risiko regulasi menciptakan ketidakpastian jangka pendek, fundamental kuat, diversifikasi bisnis, dan valuasi yang lebih rendah menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang.
penulis : Muhamad Anwar Fuadi