Upaya perdamaian antara Thailand dan Kamboja mendapat dukungan internasional. Kali ini, Amerika Serikat mengirim pejabatnya ke Malaysia untuk membantu mediasi dan mendorong gencatan senjata antara dua negara bertetangga di Asia Tenggara tersebut.
baca juga : Jokowi dan Iriana Hadiri Reuni Fakultas Kehutanan UGM Angkatan ’80
Apa Peran Amerika Serikat dalam Konflik Thailand-Kamboja?
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengonfirmasi bahwa sejumlah pejabat dari Departemen Luar Negeri telah berada di Malaysia untuk mendukung proses perdamaian. Kehadiran mereka diharapkan dapat mempercepat tercapainya gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja yang sedang dijadwalkan melakukan perundingan.
Dalam pernyataannya, Rubio menyebut bahwa Presiden Donald Trump secara aktif memantau perkembangan situasi dan menjalin komunikasi langsung dengan para pemimpin kedua negara. “Kami ingin konflik ini segera berakhir,” ujar Rubio.
Mengapa Perundingan Diadakan di Malaysia?
Malaysia dipilih sebagai tempat netral untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Thailand dan Kamboja. Pertemuan ini menjadi krusial setelah ketegangan meningkat akibat insiden di perbatasan yang menewaskan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei.
Sejak kejadian tersebut, kedua negara saling memperkuat pasukan di wilayah perbatasan. Ketegangan kian meningkat, menyebabkan krisis diplomatik yang turut mengguncang kestabilan politik dalam negeri Thailand. Situasi memanas hingga menyebabkan bentrokan terburuk dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Apakah Trump Ikut Terlibat Langsung?
Presiden AS Donald Trump menyampaikan lewat akun Truth Social bahwa dirinya telah berbicara dengan para pemimpin Thailand dan Kamboja. Trump menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk segera melakukan pertemuan dan menyusun kesepakatan gencatan senjata.
Namun, Trump juga menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan memulai negosiasi tarif dagang dengan kedua negara selama konflik masih berlangsung. Ia bahkan mengancam akan menerapkan tarif 36% terhadap sebagian besar ekspor dari Thailand dan Kamboja ke AS, efektif mulai 1 Agustus, jika tidak ada kesepakatan damai yang dicapai.
Apa Dampak dari Tekanan Ekonomi AS?
Tekanan ekonomi dari AS menjadi bagian dari strategi diplomasi yang digunakan untuk mendorong berakhirnya konflik. Trump mengatakan, negosiasi perdagangan dengan kedua negara akan ditangguhkan sebagai bentuk tekanan agar pertempuran segera dihentikan.
Pernyataan ini membawa dampak besar pada hubungan dagang kawasan, mengingat Thailand dan Kamboja sama-sama memiliki ketergantungan ekspor ke pasar Amerika Serikat.
baca juga : Universitas Teknokrat Indonesia Kembali Dipercaya Kementerian Komdigi Sertifikasi Kompetensi VSGA 2025
Harapan Terhadap Mediasi Internasional
Kehadiran AS dalam proses mediasi ini memberi harapan baru bagi tercapainya solusi damai antara Thailand dan Kamboja. Upaya diplomasi ini diharapkan tidak hanya meredakan ketegangan militer, tetapi juga mendorong stabilitas kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan.
Pemerintah Malaysia yang menjadi tuan rumah mediasi, bersama dukungan dari komunitas internasional, termasuk AS, kini menjadi kunci penting dalam menentukan arah perdamaian ke depan.
penulis : elsandria