PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencuri perhatian pasar saham Indonesia setelah mengalami lonjakan harga saham yang signifikan dalam waktu singkat. Pada sesi I perdagangan Jumat, 25 Juli 2025, BEI resmi membuka kembali perdagangan saham CDIA yang sebelumnya disuspensi pada 22 Juli 2025. Lonjakan harga saham CDIA mencapai 700% hanya dalam dua pekan sejak debutnya pada 9 Juli 2025, menjadikannya salah satu emiten termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI). habanusantara
baca juga : Panduan Lengkap Memilih Switch untuk Pemula
🚀 Lonjakan Harga Saham CDIA yang Spektakuler
Harga saham CDIA melonjak hingga Rp1.515 per saham, membawa kapitalisasi pasarnya menembus Rp189,12 triliun. Angka ini menempatkan CDIA sejajar dengan emiten-emiten besar seperti BCA, Telkom, dan Astra. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pelaku pasar, mengingat usia CDIA di bursa masih sangat belia. habanusantara
🧠 Apa Itu CDIA?
CDIA merupakan anak usaha dari Barito Pacific Group, yang juga berada di bawah kendali taipan energi Prajogo Pangestu. Di kalangan investor, nama Prajogo dikenal sebagai pemain besar dalam sektor energi, petrokimia, dan logistik. habanusantara
⚠️ Waspadai Volatilitas Tinggi
Meskipun lonjakan harga saham CDIA menarik perhatian, para analis dan investor ritel diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas tinggi. Regulator BEI membuka kembali perdagangan saham CDIA dengan harapan pasar dapat menentukan harga wajar saham tersebut. Namun, investor disarankan untuk berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Hermina Hospitals+8habanusantara+8Naga Komodo+8Naga Komodo
baca juga : Dosen Tetap FTIK Universitas Teknokrat Indonesia Raih Gelar Doktor dari UGM
📌 Kesimpulan
CDIA telah menunjukkan performa yang luar biasa di pasar saham Indonesia dalam waktu singkat. Namun, lonjakan harga saham yang tajam juga membawa risiko volatilitas yang tinggi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan mempertimbangkan dengan cermat sebelum berinvestasi di saham CDIA.
penulis : Muhammad Anwar Fuadi