Harga Keranjang Konsumsi di Bulgaria Turun, Efek Musiman Dominan

Harga Keranjang Konsumsi di Bulgaria Turun, Efek Musiman Dominan

Harga rata-rata keranjang konsumsi di Bulgaria mengalami penurunan sebesar BGN 2 dalam sepekan terakhir, turun dari BGN 101 menjadi BGN 99. Penurunan ini diumumkan oleh Ketua Komisi Negara untuk Bursa Komoditas dan Pasar Grosir, Vladimir Ivanov, yang menjelaskan bahwa fluktuasi ini lebih dipengaruhi oleh faktor musiman, terutama pada produk segar seperti sayuran, daripada akibat tekanan deflasi secara ekonomi.

Menurut Ivanov, perubahan harga ini masih berada dalam rentang normal yang terjadi pada musim panas, di mana pasokan produk pertanian meningkat, sehingga berdampak langsung pada harga konsumen. Ia menekankan bahwa kondisi ini bukan indikator krisis atau ketidakseimbangan ekonomi, melainkan hal yang rutin terjadi di musim panen.


Sayuran dan Produk Hewani Jadi Penentu Utama Penurunan Harga

Salah satu penyebab utama turunnya harga keranjang konsumsi adalah melimpahnya pasokan sayuran segar yang menyebabkan harga turun tajam dalam waktu singkat. Produk seperti zucchini, paprika, kol, dan semangka mengalami penurunan harga signifikan. Selain itu, beberapa jenis produk hewani juga ikut menyumbang penurunan, seperti daging babi, ayam, dan yogurt, meski dalam jumlah kecil.

Ivanov menyatakan bahwa fluktuasi harga pada produk-produk ini mengikuti pola tahunan yang konsisten: pada saat panen melimpah, harga akan jatuh, namun akan kembali naik saat suplai mulai berkurang menjelang musim gugur.

penulis : 5 Tools Desktop yang Bikin Kamu Lebih Produktif!


Produk Lain Tetap Stabil atau Naik Tipis

Sementara sebagian harga turun, beberapa produk konsumsi utama lainnya tidak mengalami perubahan signifikan. Produk seperti tepung terigu, beras, kacang-kacangan, minyak goreng, dan telur menunjukkan harga yang relatif stabil dalam seminggu terakhir. Bahkan beberapa di antaranya justru mengalami kenaikan tipis, seperti gula dan susu segar.

Berikut adalah perubahan harga beberapa produk utama dari 20 Mei hingga 28 Juli 2025:

  • Gula naik dari BGN 1,87 menjadi BGN 1,94/kg,
  • Kacang turun dari BGN 4,35 ke BGN 4,25/kg,
  • Tepung naik sedikit dari BGN 1,54 ke BGN 1,58/kg,
  • Minyak goreng naik tipis menjadi BGN 3,18/liter,
  • Telur naik dari BGN 0,34 ke BGN 0,35 per butir.

Sementara itu, harga produk susu fermentasi seperti yogurt tetap relatif konstan, tetapi mentega mengalami penurunan harga ringan dari BGN 3,17 menjadi BGN 3,08 per 125 gram.


Daging dan Buah: Turun Moderat

Produk-produk berbasis daging juga mencatat penyesuaian harga. Daging babi, misalnya, mengalami penurunan dari BGN 10,27 menjadi BGN 9,95/kg. Daging ayam juga mengalami sedikit fluktuasi, meski lebih stabil dibanding daging babi.

Buah-buahan seperti apel dan semangka menunjukkan tren penurunan, sejalan dengan peningkatan ketersediaan buah musiman dari produsen lokal.

baca juga : Mubes IKA SMAN 2 Bandar Lampung di Universitas Teknokrat Indonesia, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal Konfirmasi Hadir


Sayur: Sumber Penurunan Terbesar

Penurunan paling mencolok terjadi pada kategori sayuran segar:

  • Zucchini dan timun mengalami penurunan drastis,
  • Tomat turun dari BGN 2,47 menjadi BGN 2,36/kg,
  • Timun bahkan turun lebih tajam dari BGN 1,94 menjadi BGN 1,59/kg,
  • Kentang juga menurun dari sekitar BGN 1,39 menjadi sekitar BGN 1,04/kg.

Penurunan harga ini mendorong keseluruhan rata-rata keranjang konsumsi menjadi lebih rendah. Ivanov menjelaskan bahwa tren ini akan terus berlangsung selama pasokan sayur-mayur domestik tetap berlimpah.


Inflasi Tahunan Masih Positif, Tapi Moderat

Meskipun ada penurunan harga mingguan, secara tahunan harga keranjang konsumsi mengalami kenaikan. Pada pertengahan Juli 2024, harga consumer basket tercatat sekitar BGN 94, sementara pada pekan terakhir Juli 2025 berada di BGN 99–101. Ini menunjukkan ada inflasi tahunan sekitar 7,45%, yang dinilai masih dalam batas wajar untuk ukuran negara berkembang seperti Bulgaria.

Sementara itu, indeks harga konsumen (CPI) menunjukkan adanya kenaikan sekitar 0,44% secara bulanan untuk Juni 2025, dan 4,38% secara tahunan. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan harga, inflasi tetap terkendali dan belum menunjukkan gejala membahayakan daya beli masyarakat secara luas.

penulis : Bagas Reyhan N.

More From Author

Bukan Cuma Montir, Lulusan TBSM Bisa Jadi Pebisnis!

Kita mulai lagi! Makalah kontroversial mempertanyakan apakah pengunjung antarbintang 3I/ATLAS “mungkin merupakan teknologi alien yang bermusuhan” yang menyamar.

Eks Komisioner KPK Bahas Upaya Kejar Tersangka Korupsi Pertamina Riza Chalid di Malaysia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories