Industri Baja China: Produksi Turun, Tapi Keuntungan Justru Meningkat

Industri baja berbasis blast furnace (BF) di Tiongkok tengah mengalami dinamika menarik. Meskipun output produksi logam panas secara bertahap mengalami penurunan dalam beberapa minggu terakhir, para pelaku industri justru menikmati pertumbuhan laba yang semakin positif. Fenomena ini menyoroti bagaimana efisiensi biaya dan penyesuaian strategis berdampak pada kestabilan sektor baja meski di tengah pelemahan volume produksi.


Produksi Mulai Menurun Karena Pemeliharaan

Menurut data mingguan yang dirilis Mysteel Global untuk periode 4 hingga 10 Juli 2025, kapasitas produksi pabrik-pabrik baja BF mengalami sedikit penurunan. Dalam minggu tersebut, sejumlah besar pabrik mulai melakukan pemeliharaan berkala, sebuah aktivitas rutin menjelang puncak musim panas atau sebagai respons terhadap fluktuasi pasar.

Tingkat utilisasi kapasitas dari pabrik blast furnace dilaporkan menurun 0,4 poin persentase, mencapai 89,9%—angka terendah dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan terkontrol yang dilakukan oleh industri secara strategis. Selain itu, volume produksi harian logam panas juga mengalami penurunan, dari sekitar 2,41 juta ton menjadi sekitar 2,4 juta ton.

baca juga : Rahasia Sukses Mengelola Perkantoran dengan Efektif dan Efisien


Tren Penurunan Produksi Berlangsung Selama Beberapa Pekan

Sebenarnya, tren penurunan produksi ini sudah berlangsung sejak awal Juni. Pada minggu 6 hingga 12 Juni, output logam panas dari pabrik BF telah turun selama lima minggu berturut-turut. Saat itu, tingkat utilisasi pabrik BF berada di level 90,6%, sedikit lebih tinggi dibanding data terbaru Juli, tetapi sudah mencerminkan pola produksi yang melambat secara perlahan. Dalam minggu itu, volume produksi harian tercatat sekitar 2,42 juta ton, menandakan bahwa tren penurunan ini memang bersifat bertahap dan terukur.

Alasan utama dari penurunan output ini adalah karena jadwal pemeliharaan rutin, bukan karena penurunan permintaan secara ekstrem. Hal ini menandakan bahwa sektor baja tetap beroperasi secara sehat dan terkendali.


Ironisnya, Keuntungan Justru Meningkat

Meskipun output menurun, sisi profitabilitas industri justru menunjukkan peningkatan yang stabil. Para analis mencatat bahwa margin keuntungan pabrik-pabrik baja BF mengalami penguatan lebih lanjut selama periode penurunan produksi ini. Pendorong utama peningkatan margin tersebut adalah penurunan harga bahan baku, terutama bijih besi dan kokas (metallurgical coke), yang merupakan komponen utama dalam produksi baja.

Dengan biaya input yang lebih rendah, para produsen baja dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan laba mereka, meskipun volume produksi berkurang. Selain itu, harga baja jadi (finished steel) di pasar domestik maupun ekspor tetap cukup kuat, membantu mendorong margin keuntungan lebih tinggi. Ini merupakan sinyal positif bahwa industri mampu menjaga efisiensi di tengah fluktuasi pasokan dan permintaan.


Bloomberg: Industri Baja China Pulih dari Tekanan

Laporan dari Bloomberg mendukung temuan Mysteel, dengan menyebut bahwa margin keuntungan di sektor baja China telah kembali menguat, bahkan di tengah upaya pemerintah membatasi kelebihan kapasitas produksi. Kebijakan pembatasan kapasitas dan pengendalian emisi di berbagai provinsi besar juga membantu menyeimbangkan suplai di pasar, sehingga harga baja tetap kompetitif dan tidak jatuh secara drastis.

Dengan pengaturan yang lebih disiplin dari sisi produksi, sektor baja China kini berada di jalur untuk menjaga kesehatan finansial jangka menengah—walau produksi tidak berada pada puncaknya. Menurut Bloomberg, paruh kedua 2025 berpotensi membawa peluang pemulihan permintaan, terutama dari sektor konstruksi dan infrastruktur yang sempat melambat selama semester pertama.

baca juga : Usung Wastra Aksara Batik Cap Lampung, Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Pendanaan P2MW


Rangkuman Statistik Utama

Berikut ringkasan data penting yang menggambarkan kondisi pabrik blast furnace China dalam dua bulan terakhir:

PeriodeUtilisasi Kapasitas BFProduksi Harian Logam PanasKeterangan
6–12 Juni90,6%2,42 juta tonPenurunan minggu ke-5
4–10 Juli89,9%2,40 juta tonTerendah dalam 3 bulan
Profit MarginN/AN/AMeningkat akibat efisiensi biaya

Analisis Industri: Turun Terarah, Untung Tetap Deras

Tren ini memperlihatkan bahwa sektor baja China tidak sepenuhnya mengandalkan volume produksi untuk menjaga kinerja finansial. Penyesuaian kapasitas dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari oversupply, sekaligus memanfaatkan penurunan harga input agar biaya produksi tetap efisien.

Salah satu pelajaran utama dari tren ini adalah bahwa manajemen operasional dan ketepatan waktu dalam pemeliharaan pabrik dapat menjadi strategi utama untuk mempertahankan profit di tengah ketidakpastian pasar. Penurunan produksi yang terkontrol bisa menjadi alat stabilisasi yang jauh lebih efektif ketimbang menaikkan volume di saat permintaan belum siap menyerap suplai tambahan.

penulis : Bagas Reyhan N.

More From Author

Realisasi KUR BRI Rp83,88 Triliun per Kuartal II 2025: Sektor Pertanian Jadi Penyumbang Terbesar

Sydney Sweeney Memicu Kenaikan Saham Meme Terbaru Saat American Eagle Melonjak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories