Setiap tanggal 1 Agustus, dunia memperingati Hari Kanker Paru Sedunia, sebuah momen penting untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap salah satu penyakit paling mematikan di dunia: kanker paru-paru. Hari ini menjadi ajakan global untuk menyebarkan informasi, mendorong deteksi dini, dan memperkuat upaya pencegahan.
Mengapa Hari Kanker Paru Begitu Penting?
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker paru menempati peringkat atas sebagai penyebab kematian akibat kanker di seluruh dunia. Bahkan, jumlah korban meninggal akibat kanker paru setiap tahun melampaui gabungan angka kematian dari kanker usus besar, payudara, dan hati.
Inilah mengapa peningkatan kesadaran publik sangat penting, tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi siapa saja yang mungkin terpapar zat berbahaya di lingkungan.
Perjalanan Sejarah: Dari Penyakit Langka Menjadi Epidemi Global
Kanker paru-paru pertama kali dikenali oleh kalangan medis pada awal abad ke-19 dan sempat dianggap sebagai penyakit langka. Pada masa itu, hanya sekitar 1% hingga 2% populasi yang mengalaminya.
Namun, semuanya berubah drastis saat memasuki abad ke-20. Dalam beberapa dekade, kanker paru berkembang menjadi penyebab kematian akibat kanker nomor satu pada pria di lebih dari 25 negara.
Apa Penyebab Lonjakan Kasus Kanker Paru?
Sebelum penyebabnya dipahami secara jelas, berbagai teori dikemukakan. Salah satunya menyebut bahwa peningkatan polusi udara, lalu lintas kendaraan, serta paparan gas selama Perang Dunia I mungkin menjadi pemicu meningkatnya angka kejadian kanker paru.
Namun, teori-teori awal itu tidak dapat menjelaskan sepenuhnya, terutama pada negara yang tidak memiliki faktor-faktor risiko tersebut.
Kapan Merokok Diidentifikasi sebagai Penyebab Utama?
Terobosan besar terjadi pada tahun 1940-an hingga 1950-an, saat penelitian ilmiah mulai menunjukkan korelasi kuat antara kebiasaan merokok dan kanker paru-paru. Sejak saat itu, tembakau dan nikotin diakui sebagai penyebab utama kanker paru.
Pengetahuan ini memicu kampanye berhenti merokok secara global, yang secara bertahap mulai menurunkan angka kejadian kanker paru, khususnya pada kelompok pria.
Kanker Paru Tak Hanya Disebabkan Merokok
Meski merokok menjadi penyebab dominan, kanker paru-paru juga dapat dipicu oleh paparan jangka panjang terhadap zat karsinogenik di lingkungan. Beberapa di antaranya meliputi:
- Gas radon
- Paparan uranium
- Asbes dan partikel industri lainnya
Faktor lingkungan seperti ini menjadikan kanker paru sebagai risiko yang dapat mengintai siapa saja, bahkan mereka yang tidak merokok sekalipun.
Deteksi Dini dan Kesadaran Adalah Kunci Pencegahan
Seiring meningkatnya angka kasus, kesadaran masyarakat juga turut tumbuh. Hari Kanker Paru Sedunia menjadi platform penting untuk edukasi, mendorong skrining dini, serta meningkatkan kepedulian terhadap gejala awal kanker paru, seperti:
- Batuk kronis
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Penulis: Kinar Al-khalefi