Setiap pengguna 3ds Max yang serius pada akhirnya akan menemukan MAXScript. Mereka memulai dengan merekam makro, kemudian memberanikan diri menyalin-tempel skrip dari forum untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membosankan. Ini adalah langkah pertama yang kuat menuju efisiensi. Namun, ada level selanjutnya—sebuah lompatan yang memisahkan pengguna biasa dari power user sejati. Lompatan ini adalah transisi dari sekadar menggunakan skrip menjadi membangun tools.
baca Juga:PPPI Adalah Singkatan Dari? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Perbedaannya sangat mendasar. Skrip adalah file teks yang harus Anda buka dan jalankan setiap kali dibutuhkan. Tool, di sisi lain, adalah perangkat permanen dengan antarmuka pengguna (UI) yang dirancang dengan baik—lengkap dengan tombol, slider, dan input numerik—yang terintegrasi langsung ke dalam alur kerja Anda. Ia terasa seperti bagian dari 3ds Max itu sendiri.
Artikel ini bukan lagi tentang otomatisasi dasar. Ini adalah panduan bagi Anda yang siap naik level. Kita akan membahas bagaimana cara mengubah logika skrip Anda menjadi tools profesional dengan antarmuka kustom. Ini adalah langkah di mana Anda berhenti menjadi pengguna pasif dan mulai menjadi pengembang aktif yang membentuk perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.
Mengapa UI Kustom? Dari Skrip Sekali Pakai ke Perangkat Permanen
Anda mungkin bertanya, “Jika skrip saya sudah berfungsi, mengapa saya perlu repot-repot membuat UI?” Jawabannya terletak pada keberlanjutan, aksesibilitas, dan profesionalisme.
- Reusabilitas dan Kecepatan Akses: Skrip yang tersimpan di hard drive mudah terlupakan. Sebuah tool dengan UI dapat Anda sematkan secara permanen di toolbar atau quad menu. Tugas yang tadinya membutuhkan pencarian file kini dapat diakses dengan satu klik.
- Interaktivitas dan Fleksibilitas: Skrip biasa bersifat kaku; untuk mengubah parameter, Anda harus mengedit kodenya. Dengan UI, Anda bisa menggunakan slider untuk menyesuaikan nilai secara interaktif, checkbox untuk mengaktifkan/menonaktifkan fitur, atau color picker untuk memilih warna. Ini membuat tool Anda jauh lebih fleksibel.
- Kolaborasi Tim: Anda mungkin mengerti kode skrip Anda, tetapi rekan kerja Anda mungkin tidak. Sebuah UI yang dirancang dengan baik bersifat intuitif. Anda dapat membagikan tool Anda dengan anggota tim lain, dan mereka bisa langsung menggunakannya tanpa perlu memahami satu baris kode pun. Ini meningkatkan produktivitas seluruh studio.
- Profesionalisme: Membangun tool sendiri menunjukkan tingkat keahlian yang tinggi. Ini mengubah cara Anda memandang alur kerja—dari serangkaian tugas manual menjadi serangkaian masalah yang dapat diselesaikan dengan solusi rekayasa yang elegan.
Anatomi Sebuah Tool: Memahami rollout dan Kontrol Dasarnya
Di jantung setiap UI MAXScript adalah sebuah rollout. rollout adalah sebuah blok kode yang mendefinisikan sebuah panel antarmuka. Anggap saja ini sebagai kanvas kosong tempat Anda akan meletakkan semua elemen UI Anda.
Struktur dasarnya terlihat seperti ini:
Code snippet
rollout myFirstTool "My Quick Tools"
(
-- Di sini kita akan meletakkan semua tombol, slider, dll.
)
createDialog myFirstTool 200 300 -- Membuat dialog dari rollout dengan lebar 200 dan tinggi 300
Di dalam rollout, kita menambahkan “kontrol”—elemen-elemen UI yang memungkinkan interaksi. Beberapa kontrol yang paling umum adalah:
button "My Button" "Klik Saya": Tombol yang bisa diklik.spinner mySpinner "Nilai:" range:[0,100,50]: Input numerik dengan panah atas/bawah.rangemendefinisikan nilai minimum, maksimum, dan awal.slider mySlider "Intensitas:" range:[0,100,50]: Slider grafis untuk nilai numerik.checkbox myCheckbox "Aktifkan Fitur": Kotak centang untuk pilihan ya/tidak.label myLabel "Ini adalah informasi penting": Teks statis untuk memberikan instruksi.
Kunci sebenarnya adalah event handler. Ini adalah blok kode yang berjalan ketika sebuah kontrol berinteraksi. Misalnya, on MyButton pressed do (...). Di sinilah Anda meletakkan logika skrip Anda.
Studi Kasus: Membangun ‘Quick Tools’ untuk Visualisasi Arsitektur
Mari kita bangun sebuah tool sederhana namun sangat berguna untuk alur kerja visualisasi arsitektur (Arch-Viz). Tool ini akan memiliki tiga fungsi: membuat matahari dari sudut pandang, memilih semua lampu di scene, dan menyesuaikan intensitas lampu yang dipilih.
Langkah 1: Struktur Dasar rollout
Pertama, kita definisikan rollout dan kontrol yang kita butuhkan.
Code snippet
try(closeRolloutFloater QuickTools)catch() -- Menutup tool jika sudah terbuka
rollout QuickTools "Arch-Viz Quick Tools"
(
-- Grup untuk alat pencahayaan
group "Lighting Tools"
(
button btn_createSun "Create Sun From View" width:180 tooltip:"Membuat Sun light dari viewport aktif"
button btn_selectAllLights "Select All Lights" width:180
spinner spn_intensity "Light Intensity:" range:[0, 10000, 1500] type:#float
button btn_setIntensity "Set Intensity" width:180
)
-- Grup untuk alat objek
group "Object Tools"
(
label lbl_info "Fitur lainnya akan datang!"
)
)
createDialog QuickTools 200 250 -- Membuat dialog
Langkah 2: Menghubungkan UI dengan Aksi (Event Handlers)
Sekarang, kita tambahkan logika di dalam event handler untuk setiap tombol.
Code snippet
-- ... (kode rollout dari atas) ...
-- Event Handler untuk Tombol
on btn_createSun pressed do
(
if (viewport.getType() == #view_persp_user) then
(
sun = Sunlight()
sun.transform = inverse(viewport.getTM())
)
else
(
messageBox "Silakan aktifkan viewport perspektif terlebih dahulu."
)
)
on btn_selectAllLights pressed do
(
select lights -- Perintah sederhana untuk memilih semua objek lampu
)
on btn_setIntensity pressed do
(
if selection.count > 0 then
(
for obj in selection where isKindOf obj Light do
(
obj.multiplier = spn_intensity.value
)
)
else
(
messageBox "Pilih setidaknya satu objek lampu."
)
)
-- ... (sisa kode rollout dan createDialog) ...
Analisis Kode:
on btn_createSun pressed do: Ketika tombolbtn_createSunditekan, skrip memeriksa apakah viewport aktif adalah perspektif. Jika ya, ia membuat sistemSunlightyang arahnya pas dengan sudut pandang kamera.on btn_selectAllLights pressed do: Ini sangat sederhana. Ia hanya menjalankan perintah MAXScriptselect lights.on btn_setIntensity pressed do: Ketika tombol ini ditekan, ia akan melakukan looping pada semua objek yang sedang dipilih. Jika objek tersebut adalah lampu (isKindOf obj Light), ia akan mengatur propertimultiplier(intensitas) lampu tersebut sesuai dengan nilai yang ada di spinnerspn_intensity.
Dengan menggabungkan kedua blok kode di atas dan menjalankannya, Anda kini memiliki sebuah jendela tool fungsional yang dapat Anda gunakan berulang kali.
penulis:dafa Aditya.f