Upaya Kolaborasi Polda Sulsel dan Polres Luwu untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan
Polres Luwu menerima kunjungan dari Biro SDM Polda Sulawesi Selatan pada Kamis, 17 Juli 2025, untuk asistensi dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Tebbakke Tongngenge dan dipimpin oleh Kombes Pol Aris Haryanto selaku Kepala Biro SDM Polda Sulsel, bersama Wadir Binmas AKBP Andi Kumara. Kapolres Luwu, AKBP Adnan Pandibu, menyambut baik kunjungan ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian dan pemerintah lokal dalam mendukung ketahanan pangan, terutama di sektor pertanian jagung.
Baca juga : KPK tahan empat tersangka kasus pemerasan izin TKA di Kemnaker
Mengoptimalkan Potensi Lahan Tidur di Luwu untuk Ketahanan Pangan
Kombes Pol Aris Haryanto menjelaskan bahwa Polres Luwu memiliki total lahan seluas 219 hektare untuk program ketahanan pangan, dengan 54,64 hektare yang telah ditanami dan 164,36 hektare lahan tidur yang berpotensi untuk dikelola. Polri telah melibatkan hampir 3.000 personel sebagai Polisi Penggerak di seluruh wilayah Sulawesi Selatan, dengan peran strategis bhabinkamtibmas dalam mendampingi kelompok tani dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur yang ada di wilayah Luwu.
Kerja Sama dengan Perhutani dan Dinas Kehutanan untuk Ekspansi Lahan Produktif
Kombes Pol Aris juga mendorong Polres Luwu untuk menjalin kemitraan dengan Perhutani dan Dinas Kehutanan. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, potensi lahan kehutanan sosial di Luwu mencapai 905 hektare, dengan 219 titik lahan produktif yang telah teridentifikasi. Polri menargetkan perluasan lahan produktif secara nasional hingga mencapai 1 juta hektare pada 2026, dengan fokus pada peningkatan produksi jagung.
Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Hasil Pertanian
Wadir Binmas Polda Sulsel, AKBP Andi Kumara, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh petani, seperti keterbatasan bibit unggul, alat mesin pertanian (alsintan), serta harga beli jagung basah yang masih di bawah standar. Untuk mengatasi hal ini, Polri mendorong bhabinkamtibmas untuk menggarap minimal satu hektare lahan tidur baru agar dampaknya lebih nyata dan terukur bagi masyarakat. Selain itu, peningkatan kapasitas bhabinkamtibmas dalam teknik budidaya, penanganan hama, dan manajemen pasca panen menjadi kunci untuk meningkatkan hasil pertanian dan nilai jualnya.
Pembentukan Gugus Tugas Ketahanan Pangan untuk Pendampingan Petani
Sebagai langkah tindak lanjut, Polres Luwu telah membentuk Gugus Tugas Ketahanan Pangan yang bertugas melakukan validasi lahan, pendampingan petani, serta pembinaan kelompok tani. Program ini juga mencakup pembangunan desa binaan dengan sistem “satu desa satu hektare” lahan produktif. Kapolres Luwu, AKBP Adnan Pandibu, menegaskan komitmen jajarannya untuk terus mengawal pelaksanaan program ini secara konsisten agar memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
Program Ketahanan Pangan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Kapolres Luwu memastikan bahwa program ketahanan pangan ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi harus memberikan hasil yang bermanfaat dan berdampak langsung pada masyarakat. Dengan pendekatan yang lebih terorganisir dan terukur, Polres Luwu berharap dapat mewujudkan kemandirian pangan yang lebih kuat di wilayah ini.
SEO-Friendly Highlights:
- Program Ketahanan Pangan Nasional
- Bhabinkamtibmas dan Peranannya dalam Ketahanan Pangan
- Mengoptimalkan Lahan Tidur di Luwu
- Kemitraan Polri dengan Perhutani dan Dinas Kehutanan
- Tantangan Pertanian dan Solusinya
Penulis : Eka sri indah lestary