Crystal Palace Tak Terima Dicoret dari Liga Europa, Ajukan Banding ke CAS
Crystal Palace mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) setelah keputusan mereka dicoret dari Liga Europa dan turun ke Conference League. Keputusan ini muncul setelah adanya dualisme kepemilikan tim, di mana pemegang saham mayoritas Palace, John Textor, juga memiliki klub Lyon yang ikut berkompetisi di Liga Europa.
Baca Juga: KPK Tahan Empat Mantan Pejabat Kemenaker Terkait Kasus Pemerasan TKA
Alasan Crystal Palace Dicoret dari Liga Europa
UEFA memutuskan bahwa dua klub dengan pemilik yang sama tidak diperbolehkan tampil di kompetisi yang sama. Meskipun Palace finis di luar sepuluh besar pada musim lalu, mereka harus mengalah kepada Lyon, yang finis di posisi keenam. UEFA tetap tidak mengizinkan Palace bermain di Liga Europa karena Textor sebelumnya adalah pemilik mayoritas klub tersebut.
Crystal Palace Kecewa dan Klaim Tidak Ada Keterkaitan dengan Lyon
Crystal Palace merasa keputusan UEFA tidak adil, mengingat John Textor sudah mundur sebagai pemilik Palace pada Juli lalu dan tidak lagi terlibat dengan Lyon. Mereka juga menegaskan bahwa Textor tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen klub saat ini. Palace berpendapat bahwa mereka layak untuk tampil di Liga Europa karena tidak ada keterkaitan langsung dengan Lyon.
Nottingham Forest Menggantikan Posisi Crystal Palace di Liga Europa
Akibat keputusan ini, Crystal Palace digantikan oleh Nottingham Forest, yang finis di posisi ketujuh dan awalnya seharusnya bermain di Conference League. Palace kini berharap dapat membalikkan keputusan tersebut melalui proses banding yang tengah berlangsung di CAS.
Baca Juga: Rahasia Jaringan Komputer Stabil Tanpa Harus Bayar Mahal!
Steve Parish: Palace Memiliki Bukti yang Kuat untuk Banding ke CAS
Ketua Crystal Palace, Steve Parish, menegaskan bahwa klubnya memiliki bukti kuat yang menunjukkan bahwa Textor tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan klub. “Kami merasa ini bukan keputusan yang tepat. Kami berharap CAS dapat memberikan jawaban yang memuaskan,” ujar Parish dalam sebuah wawancara di podcast The Rest is Football.
Penulis: Afira Farida Fitriani