Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu malam, tujuh hari lalu, dan api telah berhasil dikendalikan meskipun sejumlah orang belum ditemukan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan petugas pemadam kebakaran yang berusaha menyelamatkan orang-orang yang terjebak, termasuk mereka yang berada di atap mal.

Baca juga: Manchester United Ajukan Tawaran Ketiga untuk Bryan Mbeumo

Gubernur daerah, Mohammed al-Miyahi, menyebut kebakaran ini sebagai tragedi besar dan musibah yang menimpa wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap pemilik mal. Sebanyak 45 orang berhasil diselamatkan, namun banyak yang hilang atau terjebak di dalam mal. Beberapa korban meninggal karena terjebak dalam api atau mati lemas di kamar mandi, dan beberapa jenazah hangus yang belum teridentifikasi.

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, tetapi laporan awal menyebutkan bahwa kebakaran dimulai dari ledakan AC di lantai dua, yang memicu api besar yang menyebar ke seluruh mal. Tidak adanya sistem pemadam kebakaran yang memadai di gedung tersebut semakin memperburuk keadaan. Banyak korban yang terjebak dan tidak bisa menyelamatkan diri.

Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, menyampaikan belasungkawa dan meminta kementerian dalam negeri untuk segera menyelidiki penyebab kebakaran serta kekurangan dalam sistem keselamatan gedung. Kekurangan dalam standar keselamatan bangunan di Irak, yang sering kali disebabkan oleh korupsi dan pengelolaan yang buruk, telah lama menjadi masalah. Insiden serupa sebelumnya terjadi, termasuk kebakaran di pesta pernikahan Kristen di Irak utara pada tahun 2023 dan kebakaran di rumah sakit pada 2021 yang menewaskan banyak orang.

Baca juga: 5 Kesalahan Fatal Memilih Software Bisnis (Dan Cara Menghindarinya).

Saat ini, keluarga-keluarga korban sedang mencari anggota keluarga yang hilang, dan beberapa telah mengidentifikasi jenazah di rumah sakit. Pemerintah setempat mengumumkan tiga hari berkabung sebagai tanda penghormatan kepada korban yang kehilangan nyawa dalam kebakaran tragis ini.

Penulis: Kayla Maharani