Sedang ramai belajar saham? Hati-hati, karena tidak semua yang cuan adalah investor cerdas! Bisa jadi mereka hanya beruntung atau malah menjadi spekulan yang ikut-ikutan tanpa strategi jelas. Dalam video terbarunya, Timothy Ronald, konten kreator edukasi finansial, mengungkapkan perbedaan besar antara investor saham yang cerdas dengan spekulan yang hanya mencari cuan cepat tanpa memahami pasar dengan baik.
Jika kamu, anak muda Blitar, mulai tertarik belajar saham, penting untuk memahami bahwa dunia saham bukan tempat untuk bermain tebak-tebakan. Banyak pemula yang terjebak pada mentalitas FOMO (Fear of Missing Out), yaitu membeli saham hanya karena tren tanpa mengetahui kondisi perusahaan yang mereka beli. Ini bisa berakibat buruk bagi masa depan investasi kamu. Simak penjelasan Timothy tentang bedanya investor cerdas dan spekulan!
Apa Itu Mental Kasino dalam Saham?
Banyak orang yang terjun ke dunia saham dengan harapan ingin cepat kaya, tanpa tahu apa yang mereka lakukan. Inilah yang disebut dengan “mental kasino” oleh Timothy Ronald. Para spekulan seperti ini mengharapkan keuntungan besar hanya dari satu atau dua kali transaksi tanpa strategi yang jelas.
Spekulan sering kali terbawa oleh tren dan hype yang sedang viral di media sosial, seperti saham yang sedang naik daun atau rekomendasi dari influencer. Mereka membeli saham tanpa memahami latar belakang perusahaannya dan langsung berharap cuan. Ini adalah mentalitas yang berbahaya karena investasi saham butuh riset yang matang dan kesabaran.
Hindari FOMO: Investasi Butuh Riset dan Logika
Salah satu kesalahan besar yang sering dilakukan oleh spekulan adalah terjebak FOMO. Mereka takut ketinggalan tren dan buru-buru membeli saham yang sedang naik, meskipun mereka tidak tahu alasan di balik kenaikan tersebut. Timothy mengingatkan bahwa pasar saham itu sangat fluktuatif. Saham yang naik pesat hari ini bisa turun lebih cepat besok, dan spekulan sering kali jadi korban dalam situasi ini.
Salah satu contoh nyata adalah saham gorengan. Saham ini sering dipengaruhi oleh oknum tertentu yang menaikkan harga saham secara artifisial, lalu harga sahamnya bisa tiba-tiba anjlok begitu saja. Para spekulan yang membeli di puncak harga akhirnya terjebak dan merugi, alias boncos!
Baca Juga : Kenali Routing dengan Mudah: Dasar dan Penerapannya
Ciri Investor Saham yang Cerdas
Lalu, bagaimana cara membedakan investor saham yang cerdas? Menurut Timothy, investor cerdas memiliki beberapa ciri khas:
- Memahami Apa yang Dibeli
Investor cerdas tidak membeli saham hanya karena ada orang lain yang merekomendasikan atau karena saham tersebut sedang naik. Mereka membeli saham setelah memahami latar belakang perusahaan dan potensi jangka panjangnya. - Sabar Menunggu Hasil
Investor cerdas tahu bahwa saham adalah bagian dari bisnis. Mereka tidak panik ketika harga saham naik atau turun karena mereka memahami bahwa investasi saham membutuhkan waktu untuk memberikan hasil. - Tidak Terpengaruh oleh Hype
Investor cerdas selalu mencari informasi yang akurat dan terpercaya sebelum mengambil keputusan. Mereka tidak terpengaruh oleh berita atau rekomendasi yang hanya berdasarkan hype atau tren sesaat. - Mengevaluasi Portofolio secara Rutin
Investor cerdas secara rutin mengevaluasi portofolio investasinya dan memastikan bahwa tujuan investasi mereka masih relevan. Mereka memiliki rencana investasi jangka panjang dan tidak tergoda untuk membeli atau menjual saham hanya karena harga sahamnya merah atau hijau. - Diversifikasi Portofolio
Investor cerdas tahu bahwa risiko dalam investasi tidak bisa dihindari, namun bisa dikelola. Oleh karena itu, mereka tidak menaruh semua uangnya di satu saham saja. “Jangan taruh semua telur di satu keranjang,” ujar Timothy. Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko kerugian besar.
Penulis : Tamtia Gusti Riana