Wakil Gubernur Jawa Tengah Kunjungi Guru Madrasah Diniyah di Demak
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, melakukan kunjungan ke rumah Ahmad Zuhdi (63), seorang guru Madrasah Diniyah (Madin) Raudlatul Muta’allimin di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk berdialog langsung dengan Zuhdi terkait insiden penamparan yang melibatkan seorang murid.
Baca juga : Digital Minister meets industry players, academia to advance Malaysia’s AI sovereignty and talent potential
Insiden Penamparan Murid dan Tuntutan Denda
Pada pertemuan tersebut, Zuhdi menjelaskan bahwa insiden penamparan tersebut terjadi pada April 2025. Saat itu, sebuah sandal yang dilempar oleh murid dari kelas lain mengenai peci yang dikenakannya. Merasa emosi, Zuhdi menampar murid yang ditunjuk sebagai pelaku, yang saat itu tidak berniat melukai, melainkan sebagai bentuk teguran untuk mendidik. Setelah kejadian tersebut, Zuhdi meminta maaf kepada orang tua murid yang terlibat.
Namun, tiga bulan setelah kejadian, Zuhdi dihadapkan dengan tuntutan uang damai sebesar Rp25 juta dari lima orang yang mengaku sebagai perwakilan dari sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka mengklaim sudah ada laporan ke pihak kepolisian mengenai insiden tersebut.
Zuhdi mengungkapkan bahwa setelah menemui Wakil Gubernur Taj Yasin, ia merasa mendapat dukungan dan perlindungan. Wagub pun berjanji untuk mendampingi dan memberikan perlindungan hukum atas kejadian tersebut.
Wagub Jateng Berikan Arahan untuk Menjaga Adab dalam Pendidikan
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menekankan pentingnya adab dalam dunia pendidikan. Menurutnya, sebagai pendidik, guru memang memiliki tanggung jawab untuk menegur dan membimbing siswa, meskipun tidak ada yang sempurna. Ia menyoroti bahwa masalah kecil seharusnya tidak diperbesar, karena hal tersebut bisa merugikan semua pihak, terutama anak-anak.
“Kasus ini sempat viral, yang menyebabkan anak jadi takut untuk sekolah, guru merasa tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” ujarnya.
Pentingnya Kolaborasi Orang Tua dan Guru dalam Mendidik Anak
Wagub juga mengingatkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak, dan harus dilakukan secara bersama-sama dengan pihak sekolah. Pendidikan bukanlah soal saling menyalahkan antara orang tua dan guru, melainkan kerja sama untuk menciptakan anak-anak yang beradab dan bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga : Universitas Teknokrat Indonesia Raih Prestasi World University Rangking for Innovation 2025
Pemprov Jateng Perkuat Program Edukasi Hukum dan Perlindungan
Sebagai langkah lanjut, Pemprov Jateng berencana memperkuat program “Kecamatan Berdaya” serta menggalakkan edukasi hukum di tingkat desa. Pemprov juga akan bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan paralegal untuk memastikan masyarakat tidak mudah ditekan dalam kasus hukum serupa.
Wagub mengajak semua pihak untuk menurunkan ego dan memusatkan perhatian pada misi utama pendidikan, yakni membentuk generasi yang beradab dan siap memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
Penulis : Dina eka anggraini