Kabar gembira datang dari Vatikan! Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus baru, menggantikan Paus Fransiskus yang kita cintai. Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia ini kini menyandang nama Paus Leo XIV. Asap putih dari cerobong Kapel Sistina menjadi pertanda suka cita bagi jutaan umat yang menanti di Lapangan Basilika Santo Petrus.

Ucapan selamat pun mengalir deras, salah satunya dari Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Gomar Gultom. Beliau menyampaikan harapan besar agar Paus Leo XIV dapat melanjutkan jejak Paus Fransiskus yang sangat peduli pada persaudaraan kemanusiaan dan isu lingkungan.

“Sebagai orang yang sangat dipercaya oleh Paus Fransiskus, saya berharap beliau meneruskan jejak Paus Fransiskus yang sangat menekankan persaudaraan kemanusiaan, di tengah dunia yang makin tercabik-cabik oleh ragam kepentingan, serta konsern beliau atas masalah lingkungan yang makin mengancam kehidupan kita,” ujar Pdt. Gomar.

Apa yang membuat terpilihnya Paus Leo XIV ini begitu istimewa?

Terpilihnya Paus Leo XIV ini memang punya daya tarik tersendiri. Beliau adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat! Pengalaman beliau di Peru dan Amerika Selatan diyakini akan memberikan perspektif yang kuat dalam menghadapi masalah kemiskinan dan ketidakadilan global.

Pdt. Gomar juga menyoroti hal ini. “Tak mengherankan kalau beliau sangat memberi perhatian pada kelompok-kelompok marginal dan yang dimarjinalkan,” katanya. Beliau berharap, terpilihnya Paus Leo XIV ini akan mendorong gereja untuk lebih memperhatikan kelompok-kelompok yang membutuhkan.

Proses pemilihan Paus sendiri berlangsung cukup intens. Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul dalam konklaf, memberikan suara hingga akhirnya mencapai mufakat. Pemilihan Paus Leo XIV terjadi pada hari kedua konklaf, setelah beberapa kali pemungutan suara.

Bagaimana Paus Leo XIV bisa membawa perubahan positif bagi dunia?

Pdt. Gomar sangat optimis bahwa Paus Leo XIV dapat memberikan dampak positif bagi peradaban dunia, terutama dalam konteks masyarakat majemuk seperti Indonesia. Beliau berharap ceramah-ceramah Paus Leo XIV akan menekankan pentingnya menjangkau kelompok-kelompok yang lebih luas, seperti kaum muda, orang miskin, dan politisi, dengan cara yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Tentu, kalau ini diteruskan, akan berpengaruh positif bagi peradaban dunia, terutama dengan kemajemukan masyarakat seperti Indonesia,” tegasnya.

Apa harapan konkret dari Indonesia untuk Paus Leo XIV?

Harapan dari Indonesia sangat jelas: agar Paus Leo XIV dapat menjadi inspirasi bagi gereja untuk terus berjuang menata dunia dengan sentuhan pastoral, di tengah berbagai tantangan global, termasuk perang ekonomi. Semangat pastoral yang dimiliki Paus Leo XIV diharapkan dapat memberikan energi baru bagi gereja untuk melayani umat dan masyarakat.

Pdt. Gomar juga menambahkan, “Dengan semangat pastoralnya, berharap kekuatan pastoral sedemikian memberi inspirasi baru bagi gereja untuk berjuang keras menata dunia ini dengan sentuhan pastoral, di tengah perang ekonomi dewasa ini.”

Semoga Paus Leo XIV dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa kedamaian serta kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.