Saham Tambang Batu Bara Jadi Primadona Dividen Tahun Depan
Setelah masa ex-dividen, saham-saham emiten tambang batu bara Indonesia kembali menarik perhatian investor. Harga saham yang sudah terkoreksi membuka peluang bagi investor untuk meraih dividen dengan potensi yield yang atraktif di tahun 2026.
Menurut data CNBC Indonesia, terdapat beberapa emiten batu bara yang berpotensi membagikan dividen menarik dari laba tahun ini. Di antaranya PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Meski sudah melepas AADI, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) masih mengelola bisnis batu bara kokas dan dikenal dengan dividen jumbo yang rutin dibagikan.
baca juga : Dari Singapura ke Jeruji Besi, Jejak Bos Lily Menjual Bayi
Proyeksi Dividen Emiten Tambang Batu Bara 2026
BSSR: Rutin Bagi Dividen dengan Yield Menggiurkan
BSSR dikenal sebagai emiten yang rajin membagikan dividen, biasanya 3-4 kali dalam setahun. Tahun lalu, BSSR membagikan dividen dengan rata-rata yield 13,33%. Dividen per saham (DPS) tercatat Rp457,40, dengan potensi cuan 11,38% berdasarkan harga cum date Rp4.020.
Laba BSSR di kuartal pertama 2025 tercatat Rp320 miliar, diproyeksikan mencapai Rp1,27 triliun sepanjang tahun dengan EPS Rp488,89. Dengan asumsi payout ratio konservatif 80%, DPS yang berpotensi dibagikan mencapai Rp391,11. Jika dibandingkan harga saham saat ini Rp3.960, yield dividen sekitar 9,87%.
AADI: Emiten Baru dengan Rencana Dividen Perdana
AADI, hasil spin-off dari ADRO yang IPO tahun lalu, belum pernah membagikan dividen. Namun, perusahaan berencana membagikan dividen tahun buku 2025 dengan payout ratio sampai 45%.
Berdasarkan laba kuartal I/2025 sebesar Rp3,2 triliun, diperkirakan laba tahun penuh mencapai Rp12,82 triliun dengan EPS Rp1.647. Dengan payout ratio 45%, potensi dividen per saham mencapai Rp741,15. Dibanding harga saham Rp6.850, yield dividen bisa menyentuh 10,81%.
ADRO: Dividen Jumbo Meski Laba Perlu Dikelola Hati-hati
ADRO yang masih mengelola batu bara kokas, dikenal sering membagikan dividen besar, biasanya lebih dari satu kali setahun. Laba kuartal I/2025 sebesar Rp1,25 triliun diperkirakan tumbuh menjadi Rp5,01 triliun sepanjang tahun dengan EPS Rp163,16.
Dengan asumsi payout ratio konservatif 50%, DPS diprediksi Rp81,58. Jika dibandingkan harga saham ADRO Rp1.830, potensi yield dividen mencapai 4,45%. Penurunan harga saham sejak spin-off AADI membuka peluang menarik bagi investor dividen.
ITMG: Salah Satu Raja Dividen dengan Yield Lebih dari 10%
ITMG rutin membagikan dividen dua kali setahun, interim sekitar September dan final April. Proyeksi EPS ITMG sepanjang 2025 sebesar Rp3.762. Dengan payout ratio konservatif 60%, DPS diperkirakan mencapai Rp2.257.
Berdasarkan harga saham terkini Rp22.500, potensi yield dividen ITMG mencapai 10,03%, menjadikannya pilihan utama bagi investor yang mengincar pendapatan dividen tinggi.
PTBA: Emiten Pelat Merah dengan Potensi Dividen Stabil
PTBA kini berada di bawah holding tambang mineral dan batu bara MIND ID. Meski rasio dividen (DPR) bervariasi, PTBA pernah membagikan dividen hingga 100% dari laba pada tahun buku 2022 dan 2024.
Proyeksi konservatif menggunakan payout ratio 80% dan EPS Rp200 menghasilkan DPS Rp160. Dengan harga saham Rp2.470, potensi yield dividen PTBA mencapai 6,47%. MIND ID diperkirakan akan mendorong PTBA menjaga pembayaran dividen yang menarik untuk mendukung operasional.
Catatan Penting: Proyeksi Dividen Bersifat Dinamis
Semua angka proyeksi di atas bersifat estimasi konservatif. Realisasi pembagian dividen bisa lebih agresif atau lebih hati-hati, tergantung kondisi harga batu bara dan performa keuangan emiten di sepanjang tahun.
penulis : laura shintia rengganis