Satu dari Empat Pekerja Generasi Z Menyesal Kuliah: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Satu dari Empat Pekerja Generasi Z Menyesal Kuliah: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Di tengah perkembangan pesat kecerdasan buatan dan beban utang mahasiswa yang membengkak, banyak pekerja Generasi Z yang mulai menyesali keputusan mereka untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Survei terbaru oleh Resume Genius mengungkapkan bahwa 23 persen pekerja penuh waktu Gen Z merasa menyesal kuliah, dan 19 persen lainnya merasa gelar mereka tidak memberikan kontribusi signifikan dalam karier mereka.

Baca juga: Investor Asing Borong 10 Saham Ini Saat IHSG Koreksi

Kenapa Penyesalan Generasi Z Terhadap Pendidikan Tinggi Penting?

Data ini memberikan gambaran tentang generasi yang sedang menghadapi dilema besar. Mereka tidak hanya mempertanyakan apakah kuliah adalah pilihan yang tepat, tetapi juga bagaimana mempersiapkan diri menghadapi pasar kerja yang sangat dinamis. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, memasuki dunia kerja yang penuh tantangan.

Laporan Kickresume menunjukkan bahwa 58 persen lulusan baru Gen Z masih kesulitan mendapatkan pekerjaan, sementara hanya 25 persen dari generasi yang lebih tua (milenial, Gen X, dan baby boomer) yang mengalami hal yang sama.

Mengapa Generasi Z Merasa Menyesal Kuliah?

Penyesalan sebagian besar pekerja Gen Z kemungkinan besar dipicu oleh tiga faktor utama:

  1. Utang Mahasiswa yang Membengkak
    Pinjaman mahasiswa yang besar menjadi beban finansial yang berat bagi banyak orang, terutama ketika mereka merasa gelar yang mereka dapatkan tidak memberikan keuntungan yang sesuai.
  2. Keterbatasan Peluang Kerja
    Banyak Gen Z merasa kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bidang pendidikan mereka. Ini menjadi masalah besar, terutama karena mereka berharap gelar tersebut membuka lebih banyak peluang kerja.
  3. Persepsi Rendah terhadap Imbal Hasil Investasi Pendidikan
    Sebanyak 32 persen pekerja Gen Z merasa puas dengan jalur pendidikan yang mereka pilih dan tidak akan mengubahnya. Namun, sebagian besar merasa investasi pendidikan mereka tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Tren Baru: Minat pada Jalur Karier Non-Tradisional

Laporan dari The HR Digest menunjukkan bahwa banyak Gen Z yang menghadapi utang besar dan prospek pekerjaan yang stagnan akan mempertimbangkan jalur karier yang lebih menguntungkan. Beberapa di antaranya lebih memilih jalur tanpa gelar tradisional, dengan 13 persen memilih sekolah kejuruan, program magang, atau jalur karier non-tradisional.

Kevin Thompson, CEO 9i Capital Group, menyebutkan bahwa Gen Z menanggung utang yang membebani mereka dan sering terikat dengan keuntungan perusahaan yang hanya berlaku jika mereka tetap setia kepada perusahaan. Dalam banyak kasus, mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang sama tanpa gelar tersebut.

Dampak Kecerdasan Buatan (AI) terhadap Nilai Gelar Sarjana

Selain itu, perkembangan AI generatif juga memberikan dampak signifikan terhadap pandangan Generasi Z terhadap gelar sarjana. Laporan terbaru dari Indeed yang dikutip oleh New York Post menunjukkan bahwa hampir 50 persen pencari kerja Gen Z merasa pendidikan mereka sudah usang akibat dampak perkembangan teknologi AI. Mereka melihat bahwa keterampilan teknis dan pengalaman praktis sering kali lebih bernilai daripada gelar formal.

Baca juga: “Cara Efektif Meningkatkan Manajemen Perkantoran di Era Digital”

Kesimpulan: Mencari Alternatif Pendidikan dan Karier

Generasi Z menghadapi realitas baru di dunia kerja yang didorong oleh kemajuan teknologi dan beban utang pendidikan yang besar. Meskipun pendidikan tinggi tetap penting bagi sebagian orang, banyak dari mereka yang mulai mempertimbangkan jalur karier yang lebih praktis dan langsung, tanpa mengandalkan gelar tradisional. Ini menunjukkan pentingnya fleksibilitas dan penyesuaian diri dengan perkembangan zaman.

Penulis: Nazwatun nurul inayah

More From Author

Profil Anak Super Konglomerat Low Tuck Kwong: Low Yi Ngo dan Elaine Low

Profil Anak Super Konglomerat Low Tuck Kwong: Low Yi Ngo dan Elaine Low

Kevin Diks Ingin Cepat Beradaptasi di Borussia Mönchengladbach

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories