Penyidik Dalami Kasus Meninggalnya Diplomat Arya Daru dengan Memeriksa Beberapa TKP

Penyidik Dalami Kasus Meninggalnya Diplomat Arya Daru dengan Memeriksa Beberapa TKP

Pendahuluan: Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru
Penyidik Polda Metro Jaya terus mengembangkan penyelidikan terkait kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Proses penyelidikan ini melibatkan pemeriksaan lebih dari satu tempat kejadian perkara (TKP) untuk menggali lebih dalam penyebab kematian yang masih belum terungkap. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam mengungkapkan bahwa penyidik memeriksa beberapa lokasi selain rumah kos korban untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Baca juga : Hukuman Uang Pengganti Emirsyah Satar Dikurangi, Ini Keputusan Terbaru Majelis Kasasi

Penyelidikan yang Menyeluruh di Beberapa TKP
Menurut Choirul Anam, penyidik tidak hanya berfokus pada satu TKP, yaitu kamar kos tempat Arya Daru ditemukan tewas, melainkan juga memeriksa tempat lainnya. “Spektrum tempat yang dilacak tidak hanya satu TKP, tempat kos-kosan. Tapi, ada beberapa tempat,” ujar Anam. Pemeriksaan ini menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam mengungkap misteri kematian diplomat tersebut.

Penggunaan Jejak Digital dan CCTV dalam Penyelidikan
Salah satu langkah penting dalam penyelidikan ini adalah pemeriksaan rekaman CCTV. Penyidik mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya memeriksa rekaman CCTV pada hari-hari kejadian, yakni tanggal 7 dan 8 Juli 2025, tetapi juga sebelumnya, untuk mencari petunjuk tambahan yang mungkin terlewatkan. “CCTV di kos-kosan tidak hanya dilihat dalam peristiwa tanggal 7 dan tanggal 8 saja. Tapi, sebelumnya juga dilihat,” ungkap Anam.

Menunggu Hasil Autopsi dari Pusat Laboratorium Forensik
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor). Menurut Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, hasil pemeriksaan laboratorium forensik diperkirakan baru akan keluar dalam waktu sekitar enam hari. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik, kurang lebih enam hari lagi,” ujarnya. Hasil autopsi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai penyebab kematian Arya Daru.

Penyelidikan Berlanjut: Fokus pada Kesaksian dan Data Tambahan
Polisi menyatakan bahwa proses pengumpulan keterangan dan data dari berbagai sumber, termasuk rekaman CCTV dan kesaksian saksi, masih terus dilakukan. Hasil dari penyelidikan ini akan menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk menarik kesimpulan mengenai penyebab kematian korban. Sejauh ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan data penting dari berbagai pihak.

Temuan Awal di TKP: Kondisi Jasad Arya Daru
Pada 8 Juli 2025, jasad Arya Daru ditemukan di kamar kosnya di Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum ditemukan, sang istri sempat mencurigai bahwa terjadi sesuatu pada suaminya, karena ponselnya tidak dapat dihubungi. Ketika jasadnya ditemukan, kondisi tubuh Arya Daru sangat mencurigakan, dengan kepala dibungkus lakban dan tubuh dibalut selimut. Kejadian ini memunculkan banyak pertanyaan mengenai penyebab kematiannya.

Baca juga : Usung Wastra Aksara Batik Cap Lampung, Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Raih Pendanaan P2MW

Kesimpulan: Penyidikan Terus Berlanjut
Hingga saat ini, proses penyelidikan kasus kematian diplomat Arya Daru masih berlanjut, dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematiannya. Polda Metro Jaya terus menggali informasi dari berbagai TKP dan memantau perkembangan hasil autopsi. Diharapkan dalam waktu dekat, penyidik dapat mengungkap fakta-fakta yang akan menjawab berbagai pertanyaan publik tentang kematian yang misterius ini.

Penulis : Dina eka anggraini

More From Author

Rupiah Menguat, Ditutup di Level Rp16.303 per USD pada Penutupan Hari Ini

Rupiah Menguat, Ditutup di Level Rp16.303 per USD pada Penutupan Hari Ini

Seorang ahli astrofisika melakukan perhitungan dan sampai pada kesimpulan: kita berada di ambang hari “terpendek” dalam hidup kita.

Seorang ahli strofisika melakukan perhitungan dan sampai pada kesimpulan: kita berada di ambang hari “terpendek” dalam hidup kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories