Tim Nasional Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, terutama dengan adanya program naturalisasi pemain keturunan. Namun, di balik itu, ada juga talenta-talenta lokal yang nilai pasarnya tak kalah menarik. Siapa saja mereka?

Siapa Saja Pemain Lokal Indonesia dengan Nilai Pasar Tertinggi?

Rizky Ridho, bek andalan Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, menempati posisi puncak sebagai pemain lokal dengan nilai pasar tertinggi. Pemain yang tampil solid di lini belakang Macan Kemayoran ini memiliki nilai pasar mencapai Rp6,08 miliar. Ia menjadi sosok tak tergantikan di Persija dengan 29 penampilan, serta mencatatkan 44 caps bersama Timnas Indonesia.

Di urutan kedua, ada Asnawi Mangkualam, yang kini berkarier di Liga Thailand bersama Port FC. Mantan kapten Timnas Indonesia ini memiliki nilai pasar yang sama dengan Rizky Ridho, yaitu Rp6,08 miliar. Asnawi menjadi pemain reguler di timnya dengan 28 penampilan. Ia juga tercatat telah 48 kali membela Timnas Indonesia sejak tahun 2017.

Posisi ketiga ditempati oleh kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, dengan nilai pasar Rp5,65 miliar. Penjaga gawang yang telah 24 kali membela Timnas Indonesia ini menjadi andalan di bawah mistar gawang Borneo FC. Nadeo tampil sebanyak 27 kali di BRI Liga 1 musim ini.

Mengapa Nilai Pasar Pemain Lokal Ini Begitu Tinggi?

Nilai pasar seorang pemain sepak bola ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk usia, performa, pengalaman, dan potensi. Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Nadeo Argawinata adalah pemain-pemain yang memiliki kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Mereka adalah pemain muda yang telah menunjukkan performa yang konsisten di level klub dan tim nasional. Pengalaman bermain di kompetisi domestik dan internasional juga menjadi nilai tambah bagi mereka.

Selain itu, permintaan pasar juga memengaruhi nilai seorang pemain. Jika ada banyak klub yang tertarik untuk merekrut seorang pemain, maka nilai pasarnya akan meningkat. Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Nadeo Argawinata adalah pemain-pemain yang diminati oleh banyak klub, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Bagaimana Perbandingan Nilai Pasar Pemain Lokal dengan Pemain Naturalisasi?

Menariknya, nilai pasar beberapa pemain lokal ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pemain naturalisasi Timnas Indonesia. Sebagai contoh, nilai pasar Rizky Ridho, Asnawi Mangkualam, dan Nadeo Argawinata lebih tinggi dari Joey Pelupessy dan Shayne Pattynama, yang masing-masing memiliki nilai pasar sekitar Rp4,35 miliar.

Selain tiga nama di atas, ada juga pemain lokal lain yang memiliki nilai pasar cukup tinggi, seperti Marselino Ferdinan yang bermain di Oxford United, Lino yang memiliki 34 penampilan untuk Timnas Indonesia senior, dan nilai pasarnya kini mencapai angka Rp5,21 miliar. Kemudian ada Saddil Ramdani yang bermain untuk klub Malaysia, Sabah dan kontraknya berakhir bulan Mei ini. Serta nama-nama seperti Ezra Walian, Rio Fahmi, Yance Sayuri, Ernando Ari, Edo Febriansyah, Egy Maulana Vikri, Rachmat Irianto, Beckham Putra, Ricky Kambuaya, dan Witan Sulaiman yang punya nilai pasar ditaksir pada angka Rp4,78 miliar. Nilai tersebut sama dengan pemain-pemain seperti Fajar Fathurrahman, Ricky Fajrin, Alfeandra Dewangga, Yakob Sayuri, hingga pemain diaspora Justin Hubner.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak talenta lokal yang berkualitas dan mampu bersaing dengan pemain-pemain dari luar negeri. Perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin pesat juga turut berkontribusi pada peningkatan nilai pasar pemain-pemain lokal.

Berikut adalah tabel perbandingan nilai pasar beberapa pemain lokal dan naturalisasi:

Dengan semakin banyaknya pemain lokal yang memiliki nilai pasar tinggi, diharapkan sepak bola Indonesia akan semakin maju dan mampu bersaing di level internasional.