Fenerbahce Pamer Kekuatan, Tundukkan Ittihad FC 4-0
Laga persahabatan antara Fenerbahce dan Ittihad FC berakhir dengan kemenangan meyakinkan 4-0 untuk tim Turki. Di depan puluhan ribu penonton, Fenerbahce menunjukkan kelas dunia, mendominasi jalannya pertandingan dan memukul mundur tim Arab Saudi dengan skor telak. Kemenangan ini mempertegas dominasi sepak bola Turki dalam persiapan pra-musim mereka.
Awal Kuat Fenerbahce: En-Nesyri dan Szymanski Membuka Keunggulan
Laga baru berjalan 9 menit ketika Youssef En-Nesyri, rekrutan baru dari Sevilla, mencetak gol pertama dengan penyelesaian tenang. Tujuh menit kemudian, gelandang Sebastian Szymanski menggandakan keunggulan dengan tembakan luar kotak penalti yang indah, menjadikan skor 2-0 untuk Fenerbahce. Ittihad FC tampak kesulitan melawan tekanan tinggi yang diterapkan oleh lini tengah Fenerbahce, dengan pemain bintang seperti Karim Benzema hampir tak terlibat dalam permainan.
Jhon Duran Bersinar, Cetak Dua Gol untuk Menutup Kemenangan
Pelatih Jose Mourinho memasukkan Jhon Duran di babak kedua, dan keputusan itu terbukti jitu. Duran mencetak dua gol tambahan di menit 77 dan 88, masing-masing melalui serangan balik cepat dan sontekan di depan gawang, memastikan kemenangan telak 4-0 untuk Fenerbahce.
Statistik Dominasi Fenerbahce: Penguasaan Bola dan Serangan yang Superior
- Penguasaan Bola: 61% vs 39%
- Tembakan Tepat Sasaran: 9 vs 2
- Total Tembakan: 18 vs 5
- Corner: 7 vs 1
- Pelanggaran: 11 vs 15
Baca juga: “Cara Efektif Meningkatkan Manajemen Perkantoran di Era Digital”
Makna Strategis Kemenangan Fenerbahce: Ambisi Besar di Musim 2025/26
Kemenangan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga sebagai pernyataan tegas dari Fenerbahce bahwa mereka siap menyongsong musim 2025/26 dengan ambisi besar di Eropa. Pelatih Jose Mourinho merasa puas dengan performa timnya, terutama dalam hal eksekusi taktik dan keseimbangan antar lini. Sebaliknya, Ittihad FC, meski diperkuat pemain-pemain kelas dunia, menunjukkan kekurangan dalam kohesi tim, yang menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Marcelo Gallardo.
Penulis: Nazwatun nurul inayah