Marvel Berhasil dengan Reboot The Fantastic Four: First Steps
The Fantastic Four: First Steps membawa angin segar bagi Marvel setelah beberapa kali percobaan yang kurang berhasil. Film ini tidak hanya menghadirkan karakter ikonik ini dengan cara yang lebih tepat, tetapi juga memperkenalkan ancaman terbesar dalam sejarah MCU, Galactus, yang siap mengancam eksistensi planet Bumi. Dengan pengambilan gaya retro, film ini sukses menggabungkan nostalgia dan penyajian modern yang menyenangkan.
Baca juga :Agatha Chelsea Hadirkan Cinta yang Tenang dalam Single Terbarunya “Nyaman”
Keberhasilan Reboot Setelah Beberapa Kegagalan Sebelumnya
Film ini merupakan reboot keempat dari kisah Fantastic Four, setelah dua film adaptasi awal tahun 2000-an yang kurang berhasil dalam segi nada dan efek visual. Tahun 2015, adaptasi reboot kembali gagal besar, menghadirkan versi suram dari karakter-karakter utama. Namun, The Fantastic Four: First Steps akhirnya berhasil menemukan arah yang tepat, membuat penonton merasa terhubung dengan cerita, sambil memberikan ancaman skala besar yang menantang.
Plot dan Setting: Dunia yang Terinspirasi Era 1960-an
Dibuka dengan suasana yang menyerupai sitkom klasik tahun 1960-an, film ini menyuguhkan Baxter Building yang elegan dan modern, tempat tinggal para pahlawan kita. Film ini mengadopsi elemen-elemen dari era Mad Men, membawa kita ke dunia futuristik yang penuh dengan kecanggihan. Reed Richards (Pedro Pascal) dan istrinya, Sue Storm (Vanessa Kirby), kini menghadapi kekhawatiran besar: apakah kehamilan Sue yang terjadi setelah terpapar radiasi kosmik akan berdampak pada anak mereka?
Karakter dan Dinamika Keluarga
Film ini memberikan waktu yang cukup bagi karakter-karakter utama untuk berkembang, memperkenalkan hubungan antara Reed dan Sue, serta teman mereka, Ben Grimm (Ebon Moss-Bachrach), yang kini menjadi makhluk batu raksasa. Johnny Storm (Joseph Quinn), si Human Torch, juga memiliki peran penting dengan interaksi yang menghibur. Visual efek yang canggih memungkinkan para karakter ini tampil lebih ekspresif, termasuk Ben yang dihidupkan dengan CGI.
Galactus: Ancaman Terbesar Marvel
Salah satu daya tarik utama film ini adalah ancaman besar yang datang dari Galactus, yang ingin mengonsumsi Bumi. Kehadiran Shalla-Bal (diperankan Julia Garner), utusan Galactus, memberikan petunjuk bahwa ancaman ini akan membawa perubahan besar dalam MCU. Penyajian Galactus sebagai musuh planet besar ini memberikan kesan bahwa ia jauh lebih menakutkan daripada Thanos, meskipun gender-swapping pada karakter Silver Surfer memberikan dimensi baru yang menarik.
The Fantastic Four dan Nostalgia Retro
Film ini memadukan elemen retro dengan modern, dengan visual yang cerah dan desain produksi yang menggugah, seperti penggunaan flying Fantasticar dan latar-latar ala Jetsons. Referensi pada serial animasi klasik Fantastic Four dan selera humor yang menyenangkan membawa kesan nostalgia yang kuat, meskipun film ini juga menghadirkan unsur modern dengan teknologi canggih yang ada di dalamnya.
Marvel dan Langkah Baru ke Fase Enam
The Fantastic Four: First Steps bukan hanya tentang sebuah cerita baru, tapi juga meluncurkan fase baru untuk Marvel. Dengan bergabungnya karakter-karakter seperti Deadpool dan Wolverine ke dalam MCU, serta membangun kisah menuju film Avengers berikutnya, Marvel mengharapkan film ini menjadi batu loncatan menuju petualangan yang lebih besar.
Film ini memberikan kesegaran yang dibutuhkan setelah kelelahan superhero yang mulai dirasakan banyak penonton, dan bisa jadi kunci untuk menarik perhatian penonton yang mulai bosan dengan film-film superhero yang penuh dengan referensi lintas film.
Penulis : Naysila pramuditha azh zahra
