BPBD Sulteng Laporkan Penambahan Kerusakan Rumah di Poso Akibat Gempa M 6,0

BPBD Sulteng Laporkan Penambahan Kerusakan Rumah di Poso Akibat Gempa M 6,0

Kerusakan Rumah di Poso Meningkat setelah Gempa M 6,0 pada 24 Juli 2025

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan adanya penambahan jumlah rumah yang rusak akibat gempa magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso pada Kamis malam, 24 Juli 2025. Hingga Jumat pagi, jumlah rumah yang terdampak mencapai sekitar 106 unit di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan.

Baca juga: Penyebab dan Solusi Data Tidak Ditemukan di pip.dikdasmen.go.id untuk PIP 2025 Tahap II

Desa yang Terdampak dan Kerusakan yang Terjadi

Kepala BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, mengungkapkan bahwa kerusakan rumah terbagi menjadi 14 unit rumah rusak berat dan 92 rumah rusak ringan. Selain itu, sebuah gereja dan sekolah TK juga turut mengalami kerusakan. Desa Tokilo, Tindoli, dan Tolambo merupakan beberapa wilayah yang paling terdampak.

Di Desa Tokilo, terdapat empat rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan. Sementara di Desa Tindoli, 10 rumah rusak berat dan 70 rumah rusak ringan. Desa Tolambo, yang berada di Kecamatan Pamona Tenggara, juga mengalami kerusakan, meskipun saat ini masih dalam proses pendataan.

Gempa Susulan Terus Terjadi di Poso

Sejak gempa utama, terjadi 96 kali gempa susulan di wilayah Poso, dengan kekuatan terbesar mencapai magnitudo 5,5. Gempa susulan ini memperburuk situasi dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat setempat.

Pendirian Posko Pengungsian untuk Masyarakat Terdampak

Sebagai langkah penanggulangan bencana, BPBD Poso telah mendirikan posko pengungsian di wilayah terdampak. Sekitar 609 Kepala Keluarga (KK) atau 2.011 jiwa telah mengungsi, dengan jumlah pengungsi terbanyak berada di Desa Tindoli (266 KK atau 887 jiwa), diikuti oleh Desa Tokilo (184 KK atau 596 jiwa) dan Desa Tolambo (159 KK atau 528 jiwa).

Petunjuk dan Imbauan untuk Warga Poso

Akris Fattah Yunus mengimbau kepada masyarakat Poso untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia juga menekankan pentingnya mengikuti informasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan BMKG, serta tidak mempercayai informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Baca juga: Tools Terbaik untuk Menerapkan DevOps di Perusahaan Anda

Kesimpulan: Kesiapsiagaan dan Waspada terhadap Gempa Susulan

Meskipun situasi semakin membaik, masyarakat diminta tetap waspada menghadapi potensi gempa susulan yang dapat terjadi kapan saja. Pemerintah setempat terus melakukan pemantauan dan asesmen lapangan untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik dan cepat.

Penulis: Nazwatun nurul inayah

More From Author

Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025: Akhir Bulan Muharram yang Menyentuh Hati

Deal Transfer Data Pribadi ke AS: Sebuah Pelanggaran Terhadap Konstitusi dan Kedaulatan Negara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories