Langkah Tak Biasa Untuk Menjaga Alina Habba
Departemen Kehakiman AS (DOJ) pada Kamis lalu tampaknya telah menemukan cara untuk mempertahankan Alina Habba, mantan pengacara pribadi Presiden Donald Trump, sebagai Jaksa Agung AS di New Jersey. Langkah prosedural yang kompleks ini dilakukan untuk mengatasi kebuntuan antara pemerintahan Trump dan hakim federal New Jersey mengenai posisi tersebut.
Baca Juga : Popularitas Padel Meningkat Pesat di Indonesia: Akankah Bertahan Lama?
Pemecatan dan Pengangkatan Baru: Peran Habba sebagai Deputi Utama
Setelah hakim federal menolak untuk mengangkat Habba kembali sebagai Jaksa Agung sementara, Departemen Kehakiman AS memecat Desiree Leigh Grace dan mengangkat Habba sebagai deputi utama di kantor Jaksa Agung AS New Jersey. Pengangkatan ini memberikan Habba kekuasaan untuk melanjutkan peran sebagai Jaksa Agung sementara, yang bisa bertahan setidaknya 210 hari lagi, sebelum pengangkatan Grace dapat berlaku.
Taktik Kontroversial untuk Menjaga Loyalis Trump di Posisi Kunci
Langkah tak biasa ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk menempatkan dan mempertahankan loyalisnya di posisi-posisi kunci di seluruh negara bagian, menghindari peran Senat dalam konfirmasi pengangkatan resmi. Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS juga melakukan langkah serupa untuk mempertahankan John E. Sarcone III di Northern District of New York.
Keabsahan Langkah Prosedural yang Kontroversial
Meskipun langkah ini berpotensi menghadapi tantangan hukum dari pihak yang merasa dirugikan, belum ada tantangan signifikan terhadap pengangkatan Sarcone di New York. Namun, pengangkatan Habba sebagai Jaksa Agung sementara meski ada penolakan dari Senat dan keabsahan langkah ini masih dipertanyakan oleh banyak pihak.
Pernyataan dan Pembelaan Habba
Habba, yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman sebagai jaksa, menghadapi kritik karena sikap partisan dan pengangkatannya yang dinilai tidak memenuhi syarat. Namun, dalam postingannya di media sosial, Habba menunjukkan tekadnya untuk tetap menjabat dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik. “Ini adalah perjuangan untuk keadilan, dan saya siap untuk berjuang,” tulisnya dengan penuh keyakinan.
Baca Juga : Rahasia Software Produktif: Tingkatkan Kinerja Tim Anda 10x Lipat!
Kontroversi dan Tantangan Ke Depan
Keputusan ini menunjukkan ketegangan yang terjadi antara proses hukum dan politik, serta dampaknya terhadap masa depan Habba dan kredibilitas pengangkatan jaksa. Dengan berjalannya waktu, isu ini diperkirakan akan terus menjadi perhatian, baik di kalangan publik maupun dalam forum hukum.
Penulis : Tamtia Gusti Riana