Menteri Jepang Mundur Gara-gara Lelucon Soal Beras

Harga beras di Jepang melonjak, memicu kekhawatiran dan perdebatan sengit di kalangan masyarakat. Kenaikan ini menjadi isu sensitif, mengingat beras adalah makanan pokok dan bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang. Bahkan, kenaikan harga beras pernah menyebabkan kerusuhan yang menggulingkan pemerintahan di masa lalu.

Pemerintah Jepang telah berupaya menstabilkan harga dengan melepas cadangan beras darurat. Namun, langkah ini belum sepenuhnya berhasil meredam kenaikan harga. Supermarket bahkan memberlakukan pembatasan pembelian beras untuk setiap pelanggan.

Kenapa Harga Beras di Jepang Tiba-tiba Naik?

Ekonom pertanian dari Universitas Ibaraki, Kunio Nishikawa, menjelaskan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Permintaan beras meningkat karena beberapa faktor, termasuk lonjakan wisatawan yang berkunjung ke Jepang dan peningkatan aktivitas makan di luar rumah setelah pandemi.

Juru bicara Kementerian Pertanian Jepang juga mengakui adanya peningkatan permintaan beras. Selain itu, beras menjadi relatif lebih terjangkau dibandingkan bahan makanan lain, sehingga semakin diminati.

Namun, di sisi lain, produksi beras dalam negeri tidak mampu memenuhi lonjakan permintaan tersebut. Nishikawa memperkirakan permintaan aktual mencapai 7,05 juta ton, sementara produksi hanya sekitar 6,61 juta ton.

Pemerintah sebenarnya telah menawarkan subsidi kepada petani untuk memproduksi gandum atau kedelai sebagai alternatif beras. Bahkan, beberapa tahun lalu, pemerintah memberikan insentif kepada pemerintah kota yang bersedia mengurangi produksi beras. Tujuannya adalah untuk menghindari kelebihan produksi beras.

Namun, menurut beberapa pihak, perhitungan pemerintah terkait permintaan beras kurang tepat. Hal ini menyebabkan kekurangan pasokan dan mendorong kenaikan harga.

Apa Dampak Kenaikan Harga Beras Bagi Masyarakat Jepang?

Kenaikan harga beras berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga dengan anggaran terbatas. Memori Higuchi, seorang ibu rumah tangga di Yokohama, mengaku kesulitan membeli beras yang cukup untuk kebutuhan keluarganya, terutama setelah melahirkan dan membutuhkan makanan bergizi.

Bagi petani, kenaikan harga beras sebenarnya merupakan angin segar setelah bertahun-tahun berjuang dengan harga yang rendah. Kosuke Kasahara, seorang petani berusia 59 tahun, mengungkapkan bahwa biaya produksi beras cukup tinggi, sehingga keuntungan yang diperoleh tidak seberapa. Dengan kenaikan harga, petani berharap dapat memperoleh penghasilan yang lebih baik.

Namun, beberapa petani juga merasa bahwa sektor pertanian terlalu diproteksi oleh pemerintah. Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu menetapkan harga beli yang lebih adil, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang layak tanpa membebani konsumen.

Apakah Jepang Akan Impor Beras untuk Menekan Harga?

Perdana Menteri Jepang mengisyaratkan kemungkinan impor beras dari Amerika Serikat sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kekurangan pasokan dan menekan harga. Namun, langkah ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Beberapa konsumen, seperti Memori Higuchi, ragu untuk membeli beras impor karena preferensi terhadap beras yang ditanam di dalam negeri. Di sisi lain, impor beras dapat membantu menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pasar.

Pemerintah Jepang juga mulai mengimpor beras dari Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi krisis beras yang sedang berlangsung.

Krisis beras ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah Jepang, terutama menjelang pemilihan umum yang akan datang. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menenangkan konsumen dan petani, serta memastikan ketersediaan beras dengan harga yang terjangkau.

Kenaikan harga beras bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan politik yang sensitif. Pemerintah perlu bertindak cepat dan tepat untuk mengatasi krisis ini dan menjaga stabilitas negara.

More From Author

Prospek Lulusan TKJ di Era Digital: Apa Masih Relevan?

Prospek Lulusan TKJ di Era Digital: Apa Masih Relevan?

Kenapa Pendidikan Karakter Penting Banget di Sekolah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *