Dugaan kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur prestasi tahun ajaran 2022/2023 memicu aksi unjuk rasa. Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Pendidikan menyuarakan tuntutan transparansi terkait proses seleksi yang dinilai janggal.
Para pengunjuk rasa menyoroti kurangnya keterbukaan pihak sekolah dalam mengumumkan hasil seleksi jalur prestasi. Banyak calon siswa dengan nilai dan prestasi mumpuni dilaporkan tidak lolos, tanpa adanya penjelasan yang memadai mengenai kriteria dan mekanisme penilaian yang digunakan.
Koordinator aksi, dengan tegas menyatakan bahwa PPDB jalur prestasi diduga menjadi celah bagi oknum tertentu untuk melakukan praktik yang tidak terpuji. Ia menuding adanya indikasi permainan yang mengutamakan faktor finansial daripada kemampuan akademis dan prestasi siswa.
Kenapa Jalur Prestasi PPDB Jadi Sorotan?
Jalur prestasi dalam PPDB seharusnya menjadi wadah bagi siswa-siswa berprestasi untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah unggulan. Namun, kenyataannya, jalur ini justru seringkali menjadi lahan subur bagi praktik korupsi dan nepotisme.
Aliansi LSM Peduli Pendidikan menduga adanya manipulasi data dan pemalsuan dokumen yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk meloloskan siswa titipan. Mereka juga menyoroti kurangnya pengawasan dari pihak terkait, sehingga praktik-praktik curang tersebut dapat berjalan dengan mulus.
Para pengunjuk rasa mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas dugaan tindak pidana dalam PPDB jalur prestasi. Mereka berharap, dengan adanya tindakan tegas terhadap para pelaku, kejadian serupa tidak akan terulang di tahun-tahun mendatang.
Bagaimana Seharusnya PPDB Jalur Prestasi Dilaksanakan?
Idealnya, PPDB jalur prestasi harus dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan objektif. Kriteria penilaian harus jelas dan terukur, serta diumumkan secara terbuka kepada publik. Proses seleksi harus melibatkan pihak-pihak independen yang kompeten dan berintegritas.
Selain itu, perlu adanya mekanisme pengaduan yang efektif bagi masyarakat yang merasa dirugikan oleh proses PPDB. Setiap pengaduan harus ditindaklanjuti secara serius dan transparan, sehingga keadilan dapat ditegakkan.
Pemerintah dan pihak sekolah juga harus meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan PPDB, terutama jalur prestasi. Pengawasan dapat dilakukan melalui audit internal, survei kepuasan masyarakat, dan kerjasama dengan lembaga-lembaga independen.
Apa Dampak Kecurangan PPDB Bagi Dunia Pendidikan?
Kecurangan dalam PPDB, khususnya jalur prestasi, dapat merusak citra dunia pendidikan dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Siswa-siswa berprestasi yang seharusnya mendapatkan kesempatan belajar di sekolah-sekolah unggulan justru terpinggirkan.
Selain itu, kecurangan PPDB juga dapat memicu demoralisasi di kalangan siswa dan guru. Siswa yang merasa diperlakukan tidak adil akan kehilangan motivasi untuk belajar dan berprestasi. Guru yang mengetahui adanya praktik curang juga akan merasa kecewa dan kehilangan semangat untuk mengajar.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama memberantas praktik kecurangan dalam PPDB. Dengan menciptakan sistem PPDB yang transparan, akuntabel, dan objektif, kita dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor KCD Tangsel berjalan tertib dan tanpa tindakan anarkis. Para pengunjuk rasa berharap, suara mereka dapat didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait, sehingga keadilan dapat ditegakkan dalam dunia pendidikan.