Gunung Semeru Erupsi 7 Kali dalam 15 Jam: Apa yang Perlu Diketahui?

Gunung Semeru Erupsi 7 Kali dalam 15 Jam: Apa yang Perlu Diketahui?

Aktivitas Erupsi Semeru: 7 Letusan dalam 15 Jam

Gunung Semeru, yang terletak di Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan terjadinya 7 erupsi dalam kurun waktu 15 jam pada Rabu (9/7/2025). Letusan-letusan ini memicu peringatan dari pihak berwenang agar masyarakat waspada terhadap potensi ancaman seperti awan panas, guguran lava, dan lahar.

Baca juga: Viral Video Syur AP Diduga Bersama Adik Kandung, Waspadai Link Phishing!

Rangkaian Erupsi: Waktu dan Intensitas Letusan

Erupsi pertama Gunung Semeru terjadi pada pukul 00.31 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 400 meter di atas puncak, atau sekitar 4.076 meter dari permukaan laut. Kolom abu yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, bergerak ke arah barat daya.

Erupsi berikutnya terjadi pada pukul 06.26 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak. Letusan kedua ini lebih besar dari yang pertama, dengan kolom abu yang lebih tebal bergerak ke arah barat. Intensitas letusan juga tercatat lebih kuat dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.

Pada pukul 08.14 WIB, letusan ketiga terjadi dengan kolom abu setinggi 1.000 meter. Warna abu masih putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke barat daya dan barat. Letusan ini terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 214 detik.

Erupsi keempat hingga keenam, yang terjadi pada pukul 10.23 WIB, 13.02 WIB, dan 14.37 WIB, tidak teramati secara visual, tetapi terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 99 hingga 118 detik.

Erupsi terakhir yang terjadi pada pukul 15.15 WIB masih berlangsung saat laporan ini dibuat, dengan kolom abu tidak teramati. Petugas PPGA Semeru terus memantau perkembangan aktivitas gunung.

Waspada Terhadap Potensi Bahaya di Sekitar Gunung Semeru

Gunung Semeru berada pada level II atau status Waspada. Pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, yang terletak sekitar 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Warga di daerah tersebut juga diminta untuk menjauh sejauh 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan.

Meskipun belum ada laporan korban jiwa atau dampak serius lainnya, potensi bahaya seperti awan panas, guguran lava, dan lahar tetap mengancam. Diperkirakan awan panas dan aliran lahar dapat menjangkau hingga 13 kilometer dari puncak Semeru.

Laporan Aktivitas Erupsi Semeru Sepanjang 2025

Hingga saat ini, Gunung Semeru telah tercatat mengalami lebih dari 2.000 kali erupsi sepanjang 2025. Meski demikian, pihak BPBD Kabupaten Lumajang belum menerima laporan kerugian atau korban akibat erupsi terbaru ini.

Imbauan untuk Pendaki dan Wisatawan

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga mengimbau para pendaki untuk tidak melakukan aktivitas pendakian ke Ranu Kumbolo atau area sekitar gunung, mengingat potensi bahaya yang masih tinggi. Potensi lontaran batu pijar dan awan panas bisa membahayakan nyawa pendaki di sekitar area tersebut.

Baca juga: Universitas Teknokrat Indonesia Siap Sukseskan Mubes IKA SMAN 2 Bandar Lampung 19 Juli 2025, Siapkan Semua Perangkat dan Mata Acara

Kesimpulan: Waspada Terhadap Erupsi Semeru yang Terus Berlanjut

Gunung Semeru terus menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan dengan ancaman bahaya yang melibatkan awan panas, lahar, dan guguran lava. Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana harus selalu waspada dan mengikuti peringatan dini yang diberikan oleh otoritas terkait untuk menghindari dampak yang lebih buruk.

Penulis: Nazwatun nurul inayah

More From Author

FKSS Jabar Siap Gugat Gubernur Dedi Mulyadi ke PTUN Akibat Penambahan Rombel di Sekolah Negeri

FKSS Jabar Siap Gugat Gubernur Dedi Mulyadi ke PTUN Akibat Penambahan Rombel di Sekolah Negeri

Chatbot Grok Elon Musk Menyebut Diri ‘MechaHitler’ dan Memuji Nazi

Chatbot Grok milik Musk memuji Hitler dan menghina politisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *