Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) telah memberikan persetujuan bersyarat untuk kemitraan komersial yang diajukan oleh Singapore Airlines (SIA) dan Malaysia Airlines. Kemitraan ini mencakup kerja sama dalam penjadwalan, penetapan harga, pemasaran, dan pengembangan perjanjian codesharing yang lebih luas.
Baca Juga : Jadwal VNL Putri 2025 Hari Ini, 9 Juli: Ada 5 Laga Krusial Menuju Final
Komitmen untuk Menjaga Persaingan yang Sehat
Dalam rangka mengatasi kekhawatiran terkait persaingan di pasar penerbangan, kedua maskapai mengajukan beberapa komitmen penting. Salah satu komitmen utama adalah untuk mempertahankan tingkat kapasitas kursi yang ada di rute Singapore-Kuala Lumpur (SIN-KUL). Selain itu, kapasitas tambahan hanya akan diperkenalkan setelah mencapai target kinerja tertentu yang telah ditetapkan.
CCCS juga mengharuskan maskapai untuk melaporkan data operasional tahunan dari anak perusahaan maskapai bertarif rendah (LCC), seperti Scoot dan Firefly, serta menunjuk auditor independen untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan ini.
Dampak Penghentian Operasi Jetstar Asia
CCCS mempertimbangkan beberapa perubahan pasar, termasuk keputusan Jetstar Asia untuk menghentikan operasinya secara permanen. Langkah ini memungkinkan CCCS menerima komitmen yang diajukan oleh SIA dan Malaysia Airlines sebagai cara yang cukup untuk mengatasi kekhawatiran kompetisi yang mungkin timbul akibat kerjasama ini.
Koh, CEO CCCS, menyatakan bahwa dengan mempertimbangkan dinamika pasar yang ada, kemitraan ini dapat meningkatkan konektivitas antar kedua negara dan memberikan manfaat langsung bagi penumpang, seperti peningkatan jumlah penerbangan dan harga yang lebih kompetitif.
Persetujuan Diperoleh Setelah Proses Konsultasi Publik
Selama periode konsultasi publik yang berlangsung dari 11 Februari hingga 4 Maret 2025, tidak ada keberatan yang diajukan terhadap rencana kemitraan ini. Oleh karena itu, CCCS memutuskan untuk memberikan persetujuan bersyarat pada kerjasama yang diajukan, dengan mempertimbangkan kepentingan konsumen dan persaingan pasar.
SIA dan Malaysia Airlines Revisi Rencana Kerja Sama
Pada awalnya, SIA dan Malaysia Airlines mengajukan permohonan persetujuan kepada CCCS pada Maret 2023, namun mereka kemudian memperjelas bahwa kerjasama ini akan mengecualikan anak perusahaan LCC mereka, Scoot dan Firefly, yang awalnya termasuk dalam perjanjian 2019.
Baca Juga : Mengenal Topologi Jaringan Kunci Efisiensi Sistem Komputer Anda
Komitmen yang Ditawarkan oleh SIA dan Malaysia Airlines
Alvin Koh, CEO CCCS, menjelaskan bahwa komitmen yang diajukan oleh kedua maskapai memungkinkan mereka untuk tetap responsif terhadap perubahan pasar, sambil menjamin bahwa lebih banyak penerbangan akan ditambahkan ke rute Singapore-Kuala Lumpur seiring dengan meningkatnya permintaan perjalanan. Hal ini, menurut Koh, akan memberikan lebih banyak opsi perjalanan dan harga yang lebih kompetitif bagi penumpang dalam jangka panjang.
Penulis : Tamtia Gusti Riana