Perkembangan Peraturan Internasional dalam Teknik Perkapalan: Biar Kapal Aman dan Laut Tetap Nyaman

Perkembangan Peraturan Internasional dalam Teknik Perkapalan: Biar Kapal Aman dan Laut Tetap Nyaman

Ngomongin dunia perkapalan, gak cuma soal bikin kapal yang kuat dan bisa jalan jauh. Tapi juga ada satu aspek yang gak kalah penting, yaitu peraturan internasional. Yup, peraturan ini bukan cuma formalitas doang, tapi jadi tulang punggung supaya pelayaran tetap aman, tertib, dan gak merusak lingkungan.

Dari dulu sampai sekarang, peraturan internasional dalam dunia perkapalan terus berkembang. Banyak hal yang dulunya boleh, sekarang udah dilarang. Banyak juga teknologi yang sekarang diwajibkan demi keamanan kapal dan kelestarian laut.

Nah, di artikel ini kita bakal ngobrol santai tentang bagaimana sih perkembangan peraturan internasional dalam teknik perkapalan, dari dulu sampai sekarang. Siap? Yuk, kita berlayar bareng artikel ini!


1. Kenapa Perlu Peraturan Internasional?

Bayangin ribuan kapal dari berbagai negara mondar-mandir di lautan dunia. Gak ada batas negara, gak ada lampu merah, dan kadang sinyal juga susah. Nah, kalau gak ada aturan bersama, bisa kacau tuh. Bisa nabrak, nyasar, atau bahkan saling mencemari laut.

Makanya, peraturan internasional dibuat biar:

  • Keselamatan pelayaran tetap terjaga
  • Laut gak rusak karena ulah kapal
  • Standar teknik dan desain kapal sama di seluruh dunia
  • Pencegahan kecelakaan seperti kebakaran, tabrakan, atau kebocoran bahan bakar

2. Organisasi Maritim Internasional (IMO): Polisi Laut Dunia

Kalau kamu pernah dengar singkatan IMO, itu bukan singkatan buat aplikasi chat ya. IMO alias International Maritime Organization adalah organisasi di bawah PBB yang khusus ngurusin soal pelayaran dan kapal.

IMO berdiri tahun 1948 dan mulai aktif tahun 1959. Sejak saat itu, mereka terus mengeluarkan berbagai regulasi yang wajib diikuti oleh kapal-kapal internasional.

Beberapa peraturan paling penting yang dikeluarkan IMO antara lain:

  • SOLAS: Safety of Life at Sea
  • MARPOL: Marine Pollution
  • ISM Code: International Safety Management
  • STCW: Standar pelatihan dan sertifikasi pelaut

3. SOLAS: Biar Penumpang Gak Cuma Pasrah

Peraturan SOLAS pertama kali dibuat gara-gara tenggelamnya kapal legendaris Titanic tahun 1912. Tragedi itu jadi tamparan keras buat dunia pelayaran, karena banyak penumpang tewas gara-gara gak cukup sekoci dan gak ada prosedur evakuasi yang bener.

Nah, sejak saat itu, SOLAS jadi kitab suci keselamatan kapal. Aturan ini mencakup:

  • Jumlah dan jenis alat keselamatan (sekoci, pelampung, alarm kebakaran)
  • Desain struktur kapal yang tahan kebocoran
  • Sistem komunikasi darurat (radio, distress signal)
  • Pengaturan pelatihan kru kapal

SOLAS terus diperbarui, termasuk setelah kejadian-kejadian seperti kebakaran kapal atau tenggelamnya kapal feri di berbagai negara.


4. MARPOL: Gak Ada Lagi “Buang Sembarangan”

Kalau SOLAS fokus ke keselamatan manusia, MARPOL fokus ke keselamatan laut. MARPOL (Marine Pollution) adalah peraturan yang dibuat buat mencegah kapal-kapal membuang limbah sembarangan ke laut.

Aturannya mencakup enam jenis pencemaran:

  1. Minyak
  2. Bahan kimia cair berbahaya
  3. Barang berbahaya dalam kemasan
  4. Limbah kotoran
  5. Sampah
  6. Emisi udara (gas buang, sulfur, nitrogen)

MARPOL juga mewajibkan kapal punya peralatan khusus seperti:

  • Oil Water Separator (OWS)
  • Ballast Water Treatment System
  • Garbage Management Plan

Dan sejak 2020, aturan MARPOL makin ketat soal emisi sulfur. Kapal sekarang wajib pakai bahan bakar dengan kadar sulfur rendah atau pasang alat scrubber buat nyaring gas buang.


5. ISM Code: Manajemen yang Tertib, Bukan Asal Jalan

Kalau kamu pikir teknik kapal cuma soal mesin dan desain, kamu keliru. Ada juga sisi manajemen, dan di sinilah peran ISM Code.

ISM Code alias International Safety Management adalah sistem yang wajib diterapkan perusahaan pelayaran buat memastikan operasional kapal dilakukan secara aman dan profesional.

Aturannya mencakup:

  • Kebijakan keselamatan perusahaan
  • Tugas dan tanggung jawab kapten dan kru
  • Prosedur darurat
  • Audit internal dan eksternal

Dengan sistem ini, gak ada lagi yang namanya “asal jalan” tanpa dokumen atau pelatihan. Semua harus sesuai standar dan bisa diaudit.


6. STCW: Supaya Pelaut Gak Cuma Bisa Mengarungi Laut, Tapi Juga Aman

Kalau kamu pengin kerja di kapal internasional, kamu wajib tahu soal STCW (Standards of Training, Certification, and Watchkeeping).

STCW adalah peraturan yang mengatur standar minimal pelatihan dan sertifikasi untuk pelaut. Jadi, semua pelaut, dari koki sampai kapten, harus punya sertifikat sesuai dengan tugas mereka.

Isinya antara lain:

  • Pelatihan dasar keselamatan di laut
  • Pelatihan khusus untuk tanker, kapal penumpang, dan lainnya
  • Sertifikasi kompetensi sesuai jabatan

Dengan STCW, kualitas SDM kapal lebih terjamin, dan kapal jadi lebih aman.


7. Perkembangan Teknologi = Perkembangan Regulasi

Seiring kemajuan teknologi, peraturan juga harus ikut menyesuaikan. Misalnya:

  • Sistem navigasi otomatis → wajib punya ECDIS (Electronic Chart Display and Information System)
  • Kapal berbahan bakar LNG → muncul aturan IMO IGF Code
  • Internet of Things (IoT) di kapal → mulai diatur dalam Maritime Cyber Risk Management
  • Penggunaan AI dan kapal otonom → IMO lagi menyusun standar barunya

Jadi, teknik perkapalan sekarang gak cuma soal besi dan mesin, tapi juga digital, sensor, dan otomasi. Semua itu juga butuh regulasi biar gak menimbulkan risiko baru.


8. Peran Klasifikasi dan Negara

Selain IMO, ada juga lembaga lain yang terlibat dalam implementasi peraturan teknik perkapalan:

  • Classification societies (kayak Lloyd’s Register, DNV, ABS) yang menetapkan standar teknis dan melakukan inspeksi.
  • Flag state: Negara tempat kapal didaftarkan, yang bertanggung jawab memastikan kapal patuh pada aturan.
  • Port state control: Pemeriksaan di pelabuhan oleh negara tujuan untuk memastikan kapal aman dan patuh aturan.

Jadi, meskipun peraturannya internasional, pelaksanaannya tetap butuh kerja sama banyak pihak.


9. Tantangan dan Masa Depan

Meskipun peraturan sudah makin ketat dan canggih, tetap aja ada tantangan di lapangan:

  • Negara berkembang kadang belum punya fasilitas lengkap untuk mendukung peraturan baru.
  • Biaya implementasi teknologi ramah lingkungan cukup tinggi.
  • Kepatuhan yang masih belum merata.

Tapi di sisi lain, masa depan kelautan sangat menjanjikan, dengan arah menuju kapal tanpa emisi, kapal otomatis, dan digitalisasi total. Semua itu akan diatur dalam regulasi IMO generasi baru.

penulis:niko mayhendra

More From Author

Teknologi Pengendalian Polusi pada Sistem Pembuangan Kapal: Lautan Butuh Teman, Bukan Racun

Teknologi Pengendalian Polusi pada Sistem Pembuangan Kapal: Lautan Butuh Teman, Bukan Racun

Multimedia Interaktif: Strategi Jitu Tarik Perhatian Audiens

Multimedia Interaktif: Strategi Jitu Tarik Perhatian Audiens

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *