Pernahkah kamu merasa sangat haus meski sudah minum banyak air? Atau mungkin sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil? Jangan anggap sepele, bisa jadi itu adalah tanda-tanda diabetes.
Diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, seringkali datang tanpa disadari. Gejalanya bisa muncul perlahan atau tiba-tiba, dan seringkali diabaikan. Padahal, mengenali tanda-tanda awal diabetes itu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
Salah satu tanda yang paling umum adalah sering buang air kecil, atau dalam istilah medisnya disebut poliuria. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, kamu jadi lebih sering ke toilet, bahkan di malam hari.
Selain itu, rasa haus yang berlebihan (polidipsia) juga sering menyertai poliuria. Karena tubuh kehilangan banyak cairan, kamu akan merasa haus terus-menerus, meskipun sudah minum banyak air.
Lalu, bagaimana dengan rasa lapar yang tak terkendali (polifagia)? Ini juga bisa menjadi tanda diabetes. Tubuhmu tidak bisa menggunakan gula (glukosa) dengan baik sebagai energi, sehingga kamu merasa lapar terus-menerus.
Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk mendapatkan energi. Inilah yang menyebabkan penurunan berat badan yang drastis dan tanpa alasan yang jelas.
Apa Saja Gejala Diabetes yang Sering Diabaikan?
Selain tiga gejala utama tadi (poliuria, polidipsia, dan polifagia), ada beberapa gejala lain yang juga perlu kamu waspadai:
- Luka yang sulit sembuh
- Pandangan kabur
- Kulit kering dan gatal
- Infeksi jamur yang sering terjadi
- Mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki (neuropati)
- Mulut kering
- Disfungsi ereksi (pada pria)
- Bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan (akantosis nigrikans)
Gejala-gejala ini bisa jadi tanda bahwa kadar gula darahmu terlalu tinggi dan perlu segera diperiksakan.
Apa Bedanya Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2?
Diabetes tipe 1 biasanya muncul pada usia muda dan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Akibatnya, tubuh tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali.
Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang dewasa dan biasanya berkembang secara bertahap. Pada diabetes tipe 2, tubuh masih bisa menghasilkan insulin, tetapi tidak cukup atau tidak bisa digunakan dengan efektif (resistensi insulin).
Yang perlu diingat, diabetes tipe 2 seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas selama bertahun-tahun. Inilah mengapa banyak orang baru menyadari dirinya mengidap diabetes setelah mengalami komplikasi.
Kenapa Deteksi Dini Diabetes Itu Penting?
Deteksi dini diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti:
- Penyakit jantung dan stroke
- Kerusakan ginjal (nefropati)
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Kerusakan mata (retinopati)
- Amputasi kaki
Dengan mengetahui kondisi diabetes sejak awal, kamu bisa mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi tersebut.
Diagnosis diabetes biasanya dilakukan melalui pemeriksaan kadar gula darah, seperti tes gula darah puasa atau tes toleransi glukosa oral (OGTT). Jika kamu memiliki faktor risiko diabetes (riwayat keluarga diabetes, obesitas, gaya hidup tidak sehat) atau mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, segera konsultasikan dengan dokter.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri. Semakin cepat diabetes terdeteksi, semakin besar peluangmu untuk mencegah komplikasi dan menjalani hidup yang sehat dan berkualitas.
Ingat, kesehatan itu mahal harganya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?